“Puskemas Sinak ini merupakan Puskemas induk di wilayah III, membawahi pelayanan di Distrik Agandugume, Bina, Lambewi dan Pogoma, kita layani dalam sehari bisa mencapai 300 lebih pasisen, apalagi ditambah dengan pengungsi dari Distrik Agandugume dan Lambewi, semua datang untuk berobat ke Puskemas Sinak, sehingga stok obat kami sudah menipis,” ungkapnya.
Salah satu kegiatan Program Keladi Sagu terlaksana di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, pada Minggu (13/08). Tim kesehatan Polri yang terdiri dari Bripda Muhammad Satrio Adi, A.md.Kep dan Bripda Resky Tumonglo, A.md.Kep, turun langsung memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat setempat.
“Ini sudah 1 bulan dan memang sampai sekarang belum sembuh semua. Kadang kalau mulai sore rasa gatalnya itu mulai muncul,” kata Riska Ramandey, seorang ibu muda kepada CeposOnline.com, Jumat (11/8).
"Rencana pembangunan akan dimulai tahun 2023, dengan jangka waktu pengerjaanya selama 15 bulan. Sementara pagu anggaran sebesar Rp. 670 Milyar," kata Ulfa saat Gelar Konsultasi Publik bersama stakholder di Jayapura, Kamis (10/8).
“Khusus menyangkut kesehatannya, sampai saat ini belum ada yang signifikan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah, dr. S Sumule kepada Cenderawasih Pos.
Kegiatan dihadiri Wakapolres Tolikara AKP Dallon Togatorop dan Kabag SDM AKP Budiharjo Kadir serta diikuti oleh seluruh Ibu Hamil dan Balita, serta Personil Polres Tolikara.
Program Keladi Sagu (Kesehatan Lambang Diri Sehat Guna) di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Program ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan terbaik secara gratis bagi masyarakat setempat.
Nah, untuk tiga DOB, baru Papua Selatan yang "mulai melirik" dan mendorong Universitas Musamus (Unmus) untuk kedepannya dapat membuka Fakultas Kedokteran. Tujuannya sangat jelas untuk mengatasi kekurangan dokter yang sudah terjadi berpuluh-puluh tahun di bumi Animha.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Marthen Kogoya mengajak seluruh masyarakat mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas lindungan-Nya, acara peletakan batu pertama berlangsung di bawah cuaca yang cerah.
"Nanti masyarakat yang akan mengikuti upacara HUT ke-78 RI bisa minum obat sebagai influencer (pengaruh) kepada warga lain sehingga semua bisa minum obat bersama-sama," katanya.