Wednesday, April 2, 2025
30.7 C
Jayapura
- Advertisement -spot_img

TAG

DOKTER

Buktikan Tak Lagi Melakukan Pelayanan di Poliklinik

Hal tersebut sebagai bentuk kekecewaan para dokter terhadap Plh Gubernur Papua M Ridwan Rumasukun, yang sampai saat ini belum juga merespon aspirasi mereka terkait dengan tuntutan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) di Kantor Gubernur.

Dalam Seminggu Tuntutan Tidak Ditanggapi, Tidak Akan Melakukan Pelayanan di IGD

Yunike juga menyebut, tidak hanya di polikliknik. Namun jika dalam 1 minggu tuntutan mereka tidak ditanggapi oleh Plh Gubernur, maka para dokter spesialis dan sub-spesialis tidak akan melakukan pelayanan di IGD.

Ancam Tak Berikan Pelayanan Rawat Jalan

“Sampai saat ini kami belum juga ditemui dan tidak ada tanggapan dari Plh Gubernur Papua terhadap aksi unjuk rasa yang dilakukan para dokter, terkait pembayaran TPP yang hampir sama dengan upah buruh,” kata dr Yunike saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Rabu (30/8)

Jika 3 Hari Tidak Ada Jawaban, Kami akan Berhenti Memberikan Pelayanan

“Dokter-dokter semua bertekad setelah jam kerja, kami bekerja seperti ASN biasa. Seperti orang orang di Kantor Gubernur yang bekerja mulai pukul 7;30 WIT sampai pukul 15:00 WIT,” kata dr Yunike.

Tuntut TPP, Para Dokter Spesialis dan Sub-spesialis Geruduk Kantor Gubernur

Para dokter tersebut datang dengan seragam lengkap mereka menuntut Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Dimana demo yang digelar di depan Kantor Gubernur itu berlangsung selama 2 jam, sebelumnya para dokter jalan kaki dari RSUD Dok II hingga Kantor Gubernur.

Polda Papua Ungkap Pembunuhan Dokter di Nabire

Hasil penyidikan yang dilakukan terhadap kasus meninggalnya dr Mawartih Susanti di Kabupaten Nabire pada 9 Maret lalu akhirnya terungkap. Dengan penuh kehati – hatian dan pendalaman dengan melibatkan beberapa divisi Kepolisian, Polisi akhirnya berhasil mengungkap pelaku pembunuhan.

Disebabkan Karena Tingkat Keamanan Masih Rendah

Ketua IDI Papua dr. Donald Aronggear, menyampaikan pihaknya berharap usulan IDI Papua kepada pemerintah terhadap kenyamanan Nakes bertugas di Papua, mendapatkan respon yang baik.

Angka Stunting Papua Masih di Atas Rata-rata Nasional

  Diketahui berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021, angka prevalensi stunting Indonesia adalah 24, 4%. Hasil studi yang sama menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting Provinsi Papua berada di angka 29,5% di tahun 2021.

Stunting masih Tinggi, IDAI Papua Siap Bantu Atasi 

  Untuk menyelesaikan kasus stunting di Papua kata dia sudah menjadi tantangan IDAI Papua untuk bekerjasama dengan pemerintah daerah. Untuk menolong anak-anak yang mengalami gizi buruk, gizi kurang dan stunting.

Latest news

- Advertisement -spot_img