Karenanya perlu ditinjau ulang penerapan sistem noken di Papua terutama Papua Tengah dan Papua Pegunungan pada masa yang akan datang. Menurut Petege, pemerintah mesti konsisten mengimplementasikan satu model demokrasi, apakah model demokrasi liberal ataukah demokrasi pancasila yang menjunjung tinggi asas musyawarah mufakat atau aklamasi.
Melalui surat bernomor 170/PL.02.2-Pu/9406/2024 tentang Pendaftaran Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Dogiyai tahun 2024, Ketua KPU Kabupaten Dogiyai, Elias Petege menjelaskan, berdasarkan keputusan KPU Kabupaten Dogiyai Nomor 441 tahun 2024
Frans Dogomo menjelaskan, ada juga fasilitas publik yang hancur akibat bencana banjir dan longsor ini adalah akses jalan antar kampung putus dan beberapa sekolah terendam banjir.
"Jalan-jalan semua putus. Batas air hingga dada orang dewasa. Selain itu, SD Inpres Pona di Muniopa, SD Inpres Yepo, dan SD Yayasan Kasih Bapa ikut terendam hingga aktifitas belajar mengajar diliburkan," kata Dogomo.
Menurutnya, korban yang meninggal akibat terkena longsor ini, yakni seorang ibu bernama Dorthea Iyai yang sehar-harinya bekerja sebagai Guru Agama Protestan di SD Inpres Pona, ia tewas bersama anaknya, yakni Dekris Ode Anou, Enjelia Anou, dan Benny Anou beserta satu bayi dalam kandungan.
Dalam pelantikan PPD Se-Kabupaten Dogiyai, Ketua KPU Dogiyai, Elias Ramos Petege menyampaikan, calon anggota PPD yang ikut seleksi sebanyak 661 orang dan terakhir yang terpilih dan ditetapkan 50 orang.
Karena jalur yang terputus sangat vital, maka Pemprov Papua Tengah langsung berkoordinasi dengan Satuan Kerja PUPR Nabire Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nabire untuk mengatasi jalan yang putus tersebut. Langkah awal yang dilakukan adalah mengirim sejumlah alat berat ke lokasi longsor.
Kapolres Dogiyai, Kompol Sarraju membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, bangunan BPBD ini terbuat dari bahan kayu atau semi permanen sehingga api dengan cepat merambat ke seluruh bagian bangunan.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Benny mengatakan kejadian berawal Rabu (14/2) sekira pukul 13.00 WIT dua personel Polres Dogiyai yakni Bripka Natalius Rumpaidus dan Bripda Ellon Isak Rumbrapuk yang datang ke Kantor Distrik Dogiyai dengan tujuan mengantarkan makanan untuk personel pengamanan TPS yang berada di Distrik Dogiyai.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo membenarkan dua kejadian tersebut. Kabid Humas untuk kasus di Paniai, Benny mengatakan kejadian berawal dari adanya laporan anggota pengamanan KPU yang melihat adanya api yang berasal dari kantor tersebut.
“Kita hadir di Kabupaten Dogiyai ini harus ada manfaatnya, jangan keberadaan kita dengan kita disini dengan kita tidak ada sama saja, yang artinya kita tidak ada manfaatnya yang dirasakan oleh orang lain.” ujarnya.