Hal ini disebabkan karena adanya salah satu penyedia jasa taksi online yang memberikan tarif layanan sangat murah sehingga menyebabkan beberapa jasa taksi online di kota Jayapura akhirnya kalah dalam persaingan. Tidak sampai di situ masalah ini juga terjadi antara penyedia jasa taksi online dengan sopir angkutan konvensional.
Dia mengatakan, apabila taksi online ditempatkan pada satu titik, sudah pasti pihaknya akan sangat kesulitan untuk mendapatkan orderan. Kata dia, misalkan ditempatkan pada satu titik saja, sudah pasti yang mendapatkan orderan tidak semua taksi online. Karena konsep taksi online ini akan terhubung dengan konsumen terdekat.
AKP Suhardi Syahailatua menyampaikan bahwa pihaknya melaksanakan Operasi Patuh untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat agar tidak salah dalam berkendaraan. Jayapura saat ini lebih padat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sehingga penting untuk menghindari kecelakaan yang bisa menimpa pengendara maupun pejalan kaki lainnya.
Dia menyampaikan bahwa agar tidak menggangu kendaraan lain yang melintas, diharapkan taksi online untuk cari tempat khusus tempat yang nyaman untuk parkir atau pul.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Jayapura, Justin Sitorus mengatakan, penertiban ini akan terus dilakukan ke depan sampai para sopir angkutan umum ini benar-benar sadar akan aturan yang diberlakukan oleh pemerintah kota Jayapura.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Jayapura, Justin Sitorus mengatakan pihaknya telah melakukan operasi sampai hari Jumat dan telah menjaring sebanyak 26 mobil yang sementara parkir di bahu jalan.
Kendaraan yang terkena "razia" itu selanjutnya diangkut dan ditaruh di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) milik Kementerian Hukum dan HAM yang terletak di batas kota Jayapura dan kabupaten Jayapura.
Bahkan aparat gabungan TNI POlri hingga satpol PP kota Jayapura Adapun kendaraan yang menjadi target sweeping kali ini adalah, kendaraan yang terparkir di pinggir-pinggir jalan utama kota Jayapura.
Saat masuk ke dalam ruangan tersebut, yang bersangkutan kata dia sudah marah-marah. Kemudian Makmura berusaha menenangkan. Namun tetap tidak terima dan merusak meja kerja yang sehari-harinya ia pakai tersebut. ‘’Informasi yang bersangkutan katanya masih datang marah-marah,’’ katanya.
Tak sedikit masyarakat bertanya-tanya mengapa setelah FKN kapal tersebut tidak dimaksimalkan untuk meningkatkan dunia pariwisata sekaligus menambah PAD bagi Pemkot Jayapura.