Arinius mengklaim, secara manual cakupan vaksinasi di Papua 76,5 persen. Namun secara aplikasi angkanya masih di bawah. Hal ini dikarenakan teman teman sudah melakukan pelayanan di lapangan, namun tidak diinput dalam aplikasi Asik sehingga tidak terbaca.
Seperti yang dikatakan Kepala Dinas Kabupaten Jayapura Khairul Lie melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Kabupaten Jayapura Pungut Sunarto bahwa kasus malaria di Kabupaten Jayapura di tahun 2022 tercatat mencapai 47 ribu yang tersebar di 19 distrik Kabupaten Jayapura, namun data di tahun 2023 kini sudah menurun.
Dia mengatakan dari kasus yang cukup tinggi di bulan Februari dan Maret itu menyebabkan dua orang meninggal dunia. Kasus DBD ini cukup tinggi terjadi di 2 bulan tersebut, karena hal ini juga dipengaruhi dengan adanya faktor cuaca atau alam El Nino, kadang panas kadang hujan yang menyebabkan cuaca tidak menentu dan mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang, sehingga menyebabkan seseorang sakit terutama mengalami DBD.
Karena itu dia meminta dan mengingatkan masyarakat di Kota Jayapura supaya waspada dengan terus menghindarinya, salah satunya menggunakan masker terutama bagi mereka yang sudah terkena penyakit tersebut.
Dana Otsus tersebut digunakan untuk pembiayaan mendekatkan aksesibilitas terhadap layanan Kesehatan melalui penyediaan Puskesmas Pembantu di Kampung Aurina dan Kampung Kamikaro, Distrik Airu.
 Selain bekerjasama dengan bidang, kesehstan KO-Sehat ini juga akan bekerjsama dengan tokoh agama, seperti misionasir misionaris disetiap wilayah baik di Papua Tengah sendiri, tapi juga beberapa Provinsi lainnya.Tidak hanya itu, Progam KO-Sehat juga bekerjasama dengan beberapa maskapai penerbangan. Tujuannya kata Sumule, untuk mendukung progam KO-Sehat berjalan dengan baik.
 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevil Muskita menjelaskan bahwa rata-rata puskesmas pembantu yang tidak beroperasi tersebut berada di kampung-kampung lokal.
"Selama libur dan cuti Hari Raya Idul Fitri, pelayanan kesehatan tetap berjalan normal, dimana Dinkes Kabupaten Jayapura dan Direktur RS Yowari sudah mengatur jadwal pelayanan dengan baik, sehingga dari tahun ke tahun tidak ada masalah,"ungkapnya, Senin(1/4) kemarin.
"Kalau bantuan saat ini dari partai, ada satunya dari Partai PKS, hari pertama mereka  meninjau lokasi, kemudian memberikan bantuan makanan dan sembako, sementara dari Dinas Sosial, tetap memberikan pelayanan berupa makanan siap saji selama satu minggu," jelasnya.
  Dia memastikan, tidak ada pengaruh yang terjadi sejauh ini sejak manajeman RSUD Jayapura menyatakan putus hubungan dengan Pemkot Jayapura. Meski sebelumnya yang dikhawatirkan faskes yang ada terjadi penumpukan pasien. Namun nyatanya sampai saat ini masih dapat ditangani dengan baik.