Kapolres Jayapura AKBP Umar Nasatekay mengungkapkan, operasi Lilin Cartenz bertujuan untuk meningkatkan keselamatan jalan selama libur Natal dan Tahun Baru. Operasi ini berlangsung dari tanggal 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025 dengan tujuan meningkatkan keselamatan jalan, mengurangi kecelakaan lalu lintas, mengawasi pelanggaran lalu lintas dan meningkatkan kedisiplinan pengemudi. Dan puluhan personil diturunkan dalam operasi lilin Cartenz Nataru 2025.
“Setelah KKB melakukan penembakan terhadap Bripda Choisu Rumabar, tim kami bergerak cepat melakukan pengejaran. Hasilnya, setelah kontak tembak pada selasa 10 Desember 2024, Rabu 11 Desember 2024, kami melakukan penyisiran di Lokasi dan menemukan KKB Topan Pelaku Penembahakn Bripda Choisu Rumabar, tewas,” jelas Brigjen Faizal dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/12/2024) siang.
Video tersebut telah beredar luas di masyarakat dan dari apa yang dilakukan mantan anggota Polres Yalimo tersebut kini mendapat perhatian serius dari Satgas Ops Damai Cartenz. Diketahui sosok dalam video tersebut tampak mendeklarasikan diri sebagai panglima Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Yalimo dan menyatakan siap bertanggungjawab atas perampasan senjata dan beberapa aksi lainnya belakangan ini.
“Berdasarkan pemeriksaan OB, yang bersangkitan mengakui keterlibatannya dalam transaksi senjata di Biak Numfor dan Nabire sepanjang tahun 2023 hingga 2024. Tim kemudian melakukan pengembangan hingga berhasil mengidentifikasi MR sebagai pelaku pemasok," jelas Bayu.
Kepala Operasi Damai Cartenz itu menyatakan bahwa personel gabungan dari Brimob Satgas Blukar dan pasukan Kopassus dari Satgas Nanggala Ops Damai Cartenz-2024 masih terus melakukan upaya pengejaran terhadap KKB pelaku tindak pidana pembunuhan di Area di Kali Wabu.
Kondisi medan yang sangat berat ditambah biaya yang harus disiapkan juga tak main - main. Untuk satu pendaki membutuhkan dana yang terkadang di luar nalar untuk satu pendakian. Pendaki yang serius harus menyiapkan dana puluhan bahkan ratusan juta untuk bisa mencicipi puncak yang diselimuti es abadi tersebut.
Penangkapan ini dilakukan berdasarkan keterlibatannya dalam kasus penyerangan dan penembakan terhadap warga sipil, Sudirman, yang merupakan pedagang kios di Ilaga, Kabupaten Puncak, pada 23 Mei 2024 lalu.
Kombes Bayu mengatakan diduga uang itu diduga akan dipakai untuk membeli senjata api di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. "Uang sebesar Rp100 juta itu diduga dirampas dari kepala kampung dan akan digunakan untuk membeli senjata api," ujar Bayu. "Saat ini ketiganya beserta barang bukti masih terus diperiksa penyidik di Mapolres Yahukimo di Dekai," katanya.
Brigjen Faizal, menjelaskan bahwa Maais ditangkap di Nabire berdasarkan hasil pengembangan pemeriksaan penyidik Satgas Ops Damai Cartenz-2024 terhadap Pimpinan KKB Paniai, Jemmy Magai Yogi.
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz-2024, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, membenarkan penangkapan tersebut. Dalam keterangannya, Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengungkapkan bahwa Enes Dapla dan dua rekanya ditangkap bersama uang rampasan yang diduga berasal dari kepala kampung.