Operasi Keselamatan Cartenz 2025 merupakan bentuk komitmen nyata sinergitas TNI-Polri dan instansi terkait dalam menciptakan kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) menjelang Idulfitri 1446 H.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Yusuf Sutejo, menyampaikan bahwa aksi pembakaran ini merupakan dua kasus yang berbeda. Salah satunya diduga dipicu oleh konflik pribadi antara anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terkait perselingkuhan, sementara kasus lainnya menyangkut pembakaran gedung sekolah, yang merupakan fasilitas umum.
Beberapa tindak kejahatan yang dilakukannya antara lain 25 Juni 2021 terlibat dalam aksi penembakan dan penganiayaan terhadap pekerja bangunan di Kampung Bingki, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Adi Prabowo, membenarkan informasi tersebut. Kata Benny kedua senjata api ini berawal dari keberhasilan personel Operasi Damai Cartenz menangkap seorang pemuda bernama Okoni Siep di Elelim sekitar pukul 05.00 WIT.
Kapala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi sekitar pukul 19.00 WIT saat dua orang tak dikenal datang ke kios milik korban dengan berpura-pura hendak berbelanja. Ketika korban menanyakan apa yang ingin dibeli, salah satu pelaku tiba-tiba menodongkan senjata yang diduga rakitan dan melepaskan tembakan.
Disini TPNPB masih mengklaim jika korban yang tewas adalah seorang intelejen. Pernyataan seperti in sejatinya selalu digunakan TPNPB untuk korban-korban warga sipil yang dianiaya dan dibunuh. Padahal korban sipil kebanyakan dipulangkan dan dimakamkan di kampung halaman seperti biasa dan tak ada prosesi upacara militer layaknya seorang aparat keamanan.
Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, mengungkapkan bahwa Yantis Murib merupakan bagian dari kelompok yang dipimpin oleh Jeki Murib alias Papuanus alias Kasuari. Ia telah masuk dalam DPO sejak tahun 2024 karena keterlibatannya dalam berbagai aksi kekerasan di Papua.
Lantas, bagaimana dampaknya terhadap Kabupaten Mimika di masa yang akan mendatang jika salju abadi tersebut benar-benar hilang? Prakirawan BMKG, Stasiun Meteorologi Mozes Kilangin Timika, Dwi C, mengatakan bahwa jika salju tersebut benar-benar lenyap maka suhu di Kabupaten Mimika dapat lebih panas dari biasanya.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, dengan tegas menyatakan bahwa informasi tersebut adalah propaganda yang bertujuan untuk menciptakan keresahan di masyarakat.
Kombes Yusuf meminta masyarakat Papua untuk tetap tenang dan waspada terhadap berita palsu atau hoaks yang dapat memicu keresahan. Ia mengajak masyarakat untuk menyaring setiap informasi yang diterima dan memastikan kebenarannya melalui sumber resmi.