Dukungan ini merupakan kelanjutan dari konsistensi mereka yang sebelumnya telah memenangkan pasangan BTM–Yermias Bisai dalam Pilgub 2024. Kini, dukungan mereka semakin solid untuk pasangan BTM-CK yang dinilai sebagai f
 Juru bicara koalisi partai pendukung BTM-CK, Ketua PKN Billy Sahureka, mengungkapkan alasan peralihan dukungan tersebut. Ia menyebut adanya berbagai bentuk kecurangan yang terjadi saat Pilgub 2024 menjadi pemicu utama.
 Salah satu isu terbaru yang sempat mencuat adalah tudingan bahwa jika terpilih, BTM-CK akan mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) yang menjadikan Papua sebagai Kota Injil. Isu tersebut mencuat saat pasangan BTM-CK bers
 Ia menegaskan bahwa dukungan ini adalah bentuk penghormatan kepada BTM sebagai anak asli Papua dan bagian dari pemilik tanah Papua. "Kami telah bertanya langsung kepada masyarakat Batak di Papua, dan sejak awal hingga
   Benhur Tomi Mano menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar formalitas, tetapi sebagai ajang untuk bertegur sapa, berbagi kisah, dan mendengarkan aspirasi para insan pers. "Momentum buka puasa ini kita untuk menyapa dan menguatkan ikatan hati dengan teman teman insan pers yang selalu membersamai saya," ujarnya.
 Ketua Muhammadiyah Kota Jayapura, Sukaryanto menyebut BTM salah satu tokoh Papua yang sangat inspiratif. Meski beragama Kristen, BTM dinilai tidak pernah membatasi hubungan dengan pemeluk agama lain selama memimpin Jayapura.
  Dalam sambutannya, Sekretaris GP Ansor Papua, M. Yusuf Golam, mengungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk relawan bernama Relawan SORBAN. Relawan ini dibentuk khusus untuk mendukung perjuangan pasangan BTM-CK dalam PSU Pilkada Papua 2025. "Relawan SORBAN ini kami bentuk untuk mendukung BTM-CK," tegas Yusuf yang juga menjabat sebagai Ketua Relawan SORBAN.
  Ia menegaskan bahwa selama dua periode menjabat sebagai Wali Kota Jayapura, ia telah bekerja dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan penghargaan yang diterima oleh Kota Jayapura sebagai salah satu kota paling toleran di Indonesia. Ia berkomitmen untuk melanjutkan capaian tersebut di tingkat provinsi jika terpilih sebagai Gubernur Papua.
  Ia memilih untuk tidak merespons cacian tersebut dengan kata-kata, melainkan membalasnya dengan tindakan nyata. Baginya, segala kritikan hanyalah batu sandungan untuk membuktikan bahwa dirinya adalah sosok yang toleran dan peduli terhadap masyarakat.
Sebagaimaa diketahui Paulus Waterpauw sempat masuk dalam bursa pemilihan namun ia yang ketika itu disebut-sebut berpasangan dengan Toni Wanggai gagal mendapatkan partai. Partai Golkar yang sempat diincar justru menjatuhkan pilihan kepada Mathius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen.