BMKG mengimbau masyarakat di wilayah setempat untuk tidak membakar sampah ataupun membuang puntung pada tempatnya untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Selain itu, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi kekeringan meteorologis yang merupakan kondisi anomali iklim dalam bentuk berkurangnya curah hujan dalam jangka waktu bulanan, musiman, bahkan durasi waktu yang panjang.
  Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah diakibatkan karena adanya deformasi batuan kerak bumi. Dari Hasil analisis BMKG mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser.
Hasil analisis dinamika atmosfer menunjukkan kondisi atmosfer yang cukup basah dengan ketersediaan uap air yang cukup tinggi pada lapisan 850 mb, 700 mb dan 500 mb akibat adanya gangguan pola angin di wilayah utara Papua disertai dengan adanya aktivitas gelombang atmosfer Rossby equator.
Dr. Weniza, M.Sc, selaku Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Pusat mengatakan koordinasi dan kolaborasi bersama dalam kesiapsiagaan bencana gempa bumi dan tsunami perlu dilakukan, diperkanalkan disosialisasikan kepada seluruh elemen lapisan masyarakat.Â
 Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik, BMKG, Wilayah V Jayapura, Ezri Ronsumbre menyampaikan curah hujan selama 24 jam ke depan tercatat menunjukkan menunjukkan curah hujan di Kota Jayapura sebesar 18 mb air yang cukup tinggi pada lapisan 850 mb, 700 mb dan 500 mb. Kelembaban atmosfer yang tinggi menunjukkan ketersediaan uap air yang banyak di atmosfer sebagai pembentuk awan-awan hujan.
  Kepala Stasiun Klimatologi Papua, Sulaiman mengatakan SLI merupakan amanat dari pusat bertujuan membagikan pengetahuan dan pemanfaatan informasi BMKG khususnya bagi iklim untuk produktivitas pertanian.
 Ketua Tim Observasi Stasiun Geofisika Kelas l Jayapura Netty Yufita Baru mengungkapkan bahwa peralatan yang terpasang untuk mendeteksi terjadinya Tsunami ketika ada gempa di Kota Jayapura masih dalam kondisi layak beroperasi dan diaktifasikan sekali dalam sebulan dan kesiapsiagaan sesuai standar operasional prosedur (SOP) sirine tersebut.
Warga juga diminta selalu menjaga kebersihan lingkungan, dengan membersihkan drainase yang tersumbat. Jangan mengotori sungai dengan sampah serta jangan menebang pohon sembarangan.
  Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menegaskan bahwa BMKG telah mengeluarkan perkiraan cuaca tersebut dan berpotensi akan berdampak di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Provinsi Papua terlebih di bagian utara maupun selatan.  Â
Potensi hujan sedang hingga lebat diprediksi terjadi pada tanggal (4,5, 7 dan 8/5) dibeberapa wilayah berikut ini, Kabupaten Sarmi, Mamberamo Raya, Waropen, Biak dan Kep Yapen yang dipicu oleh gelombang Rossby equator yang bergesar ke arah barat melintasi wilayah tersebut.