arga beras premium di pasaran nampaknya mulai turun.
Pasalnya beras 99 yang sempat naik hingga Rp 20 ribu/kg, kini sudah kembali dijual dengan harga Rp 18 ribu/kg.
‘’Ini harus disikapi. Dinas Ketahanan Pangan harus sudah harus survey ke lapangan, ke penggilingan. Dia harus buat perjanjian dengan penggilingan untuk berasnya tidak boleh keluar dulu. Yang sudah dipanen pertama untuk hadapi lebaran harus terdata dengan baik,’’ katanya.
Seusai rapat Arief membeberkan jika dia dan Bulog diminta hari itu juga mendistribusikan stok beras milik Bulog ke pasar. Yang dilakukan adalah datang ke Pasar Induk Beras Cipinang. “Untuk memastikan bongkar beras dari port (pelabuhan) langsung ke Cipinang dan langsung didistribusikan,” katanya.
Selain itu dengan kembali disajikan pangan lokal, katanya, hal itu dapat membantu para petani yang berkebun dan menanam tanaman jenis umbi-umbian. Jenis pangan itu, katanya, sebelumnya memang dijadikan masyarakat setempat sebagai pengganti beras.
Kepala Kantor Wilayah Perum Bulog Papua dan Papua Barat, Ahmad Mustari menjelaskan, kerjasama yang dilakukan Bulog, dalam hal menyediakan beras SPHP untuk dijual diritel modern, diantaranya dengan PT. Saga dan PT. Ramayana.
Manager Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Kanwil Papua, Guido XL Pereira mengatakan, sampai 14 Maret stok beras medium tersedia di gudang sebanyak 22.000 ton.
Penjabat (Pj) Bupati Jayawijaya Dr. Sumule Tumbo, SE, MM menyatakan , kemiskinan ekrem adalah kondisi ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan dan akses informasih terhadap pendapatan dan layanan sosial di jayawijaya.
Diungkapkan Harris, menambah kuota beras SPHP dari Bulog, yang mana standar dan kualitas beras SPHP juga bagus, dengan sendirinya mengajak masyarakat untuk dapat mengkonsumsi beras SPHP.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke Martha Bayu Wijaya menjelaskan bahwa ada 12 jenis pangan yang dijual di tempat tersebut. Namun yang paling diminati warga adalah beras, telur, minyak goreng dan produk lainnya seperti ikan dan sejumlah bahan pangan lainnya.
Harga beras secara nasional terus melonjak dalam satu bulan terakhir karena diduga ternadk kelangkaan di daerah yang menjadi swasembada beras. Dampak dari naiknya harga beras ini turut dirasakan pedagang beras di Mimika, Papua Tengah.