Dalam rangka meningkatkan ketahanan stok di gudang, Perum Bulog Merauke akan mendatangkan kembaoi 7.500 ton beras dari luar ke Merauke. Kepala Bulog Merauke Firman Mando menjelaskan bahwa 7.500 beras yang didatangkan bulan tersebut berasal dari Makassar dan Surabaya.
Penjabat Bupati Jayawijaya,Dr.Sumule Tumbo,SE.,MM mengatakan untuk kabupaten Jayawijaya sebanyak 38.825 Keluarga Penerima Bantuan (KPM) untuk komoditas beras,dimana setiap keluarga mendapatkan 10 Kg beras tahap 1 Tahun 2024.
Pasalnya, produksi beras dalam 2-3 tahun terakhir ini sangat menurun menyebabkan harga beras terus melonjak naik. Saat ini di Merauke harga beras tembus Rp 20.000 perkilonya untuk beras premium jenis Thailand. Sedangkan harga terendah Rp 16.500 perkilonya.
Meski ada kenaikan harga beras untuk Papua, tetapi tidak begitu berdampak besar pada inflasi. Hal ini diungkapkan Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Carolin bahwa upaya mengontrol inflasi di Papua khususnya Kota Jayapura sudah baik.
 Pertemuan tersebut dilakukan di ruang rapat Gubernur Papua Pegunungan yang dipimpin Asisten I Setda Provinsi Papua Pegunungan,Drs. Wasuok Demianus Siep dan diikuti Kepala Bulog Cabang Wamena bersama dengan 28 Perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
  Mantan Rektor Uncen Jayapura tersebut menjelaskan bahwa saat melakukan pertemuan dengan warga Kampung Imbuti tahun 2023, ada beberapa permintaan dari masyarakat diantaranya 1 unit bus untuk melayani anak-anak yang biasa pulang pergi sekolah. Â
 Karena stok yang ada di gudang Bulog tersebut sisa 2.100 ton atau hanya bertahan 3 bulan untuk jatah ASN dan TNI Polri, maka rencana anak masuk lagi beras dari Surabaya sebanyak 1.500 ton. Saat ini, jelas dia, sedang dilakukan pengisian ke kapal.
Seperti yang terpantau oleh media ini di Jalan Sutan Syahril, yang kini menjadi pusat penjaulan beras di Merauke, harga beras tersebut rata-rata antara Rp 14.000-16.000 perkilonya. Meski masih ada harga Rp 13.000 dan Rp 13.500 namun beras yang dijual dengan harga tersebut sudah setengah menir. Artinya, lebih dari 50 persen merupakan beras patahan.
Kepala Disnakerindag Kabupaten Jayawijaya Dr. Lukas W Kosay, SE, MSi memastikan jika untuk kenaikan harga bahan pokok itu tidak semuanya hanya beberapa saja seperti beras, tepung terigu dan telur itupun kenaikannya tak teralalu signifikan dan hanya betoh rada pada kenaikan yang standar contoh seperti beras kalau naiknya itu berkisar dari Rp.18000 sampai Rp 20.000 per Kg barulah mengkhawatirkan.
Wakil Pimpinan Kantor Wilayah Bulog Papua dan Papua Barat Mara Kamin Siregar di Jayapura, Kamis, mengatakan selain dengan stok terkini 29 ribu, ada juga beras yang sedang perjalanan dari Surabaya ke Papua.