"Kami menyalurkan beras Vortifit ini guna pencegahan stunting dan penyaluran dilakukan di Biak sebanyak 728 kg, sesuai dengan permintaan dari pemerintah setempat, "ujarnya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (11/7) kemarin.
Wakil Pimpinan Kanwil Bulog Papua dan Papua Barat Dedy Apriliady menjelaskan, untuk beras dalam negeri saat ini tidak tersedia, khusus stok beras yang masuk di gudang Bulog merupakan beras Luar Negeri (LN).
Wakil Pimpinan Kanwil Bulog Papua dan Papua Barat Dedy Apriliady menjelaskan, bahwa pendistribusian beras ASN ke daerah Intan Jaya, sudah didistribusikan melalui PT. Pos pada Januari - Februari, sementara yang belum terealisasi yakni bulan Maret - Juni.
Harga beras di pasaran masih belum stabil, termasuk juga beras Bulog. Meski pihak Bulog sudah memberikan peringatan kepada para penjual beras untuk tidak menjual melebihi harga yang sudah ditetapkan pemerintah. Tetapi kenyataan di pasaran masih ditemukan di atas harga eceran tertinggi.
Kepala Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat Raden Guna Dharma mengatakan, pihaknya setiap hari selalu memasok beras ke pedagang di Pasar Sentral Hamadi dan Pasar Youtefa.
"Permintaan paling menurun adalah pembelanjaan beras, biasanya masyarakat beli beras dengan karung, sekarang hanya kiloan, selain itu permintaan kebutuhan lainnya seperti gula, minyak goreng juga terasa turun, "ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Senin (19/6) kemarin.
Naiknya harga beras ini dikarenakan sebagian besar petani gagal panen sejak 2022 dan di musim panen rendengan tahun 2023 ini. Gagal panen yang sebagian besar dialami petani tersebut akibat musim hujan ekstrim yang terjadi sejak 2022 sampai Mei 2023.Â
"Dalam tahun ini sesuai tugas yang diterima PT. Pos Indonesia dalam hal pendistribusian beras ASN, TNI, Polri sebanyak 15.299.640, sudah kembali kami lakukan pengiriman ke daerah-daerah, "ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Rabu (7/6).
Kepala Perum Bulog Merauke Firman Mando saat ditemui media ini di Kantornya, Kamis (25/5) mengungkapkan, stok yang ada di gudang saat ini tinggal 89 ton yang terdiri dari Gudang Maro 5 ton, Gudang Tanah Miring 45 ton dan Gudang Candra Jaya Kurik 39 ton.
Petrus Pali Ambaa yang ditemui Rabu (24/5) di Kantor Pusat Pemerintahan Mimika, mengungkapkan, stok beras di Mimika sekarang ini mencapai 1.500 ton. Persediaan ini bisa memenuhi kebutuhan untuk masyarakat selama sebulan ke depan.