Bupati Merauke Drs. Romanus Mbaraka, MT, kepada wartawan mengungkapkan, pemulangan pengungsi ini dilakukan setelah mendapatkan laporan dari BMKG terkait dengan kondisi cuaca pada Senin (18/03/2024) dimana air pasang laut mulai turun tidak setinggi dengan beberapa hari sebelumnya.
ibu Riske salah satu warga yang tinggal di Perumahan BTN Griya Qaliwe, ia mengaku banjir yang terjadi hari Sabtu lalu ia rasakan yang terparah dari banjir-banjir sebelumnya karena air masuk ke dalam rumah sampai pinggang orang dewasa dan dari kejadian ini ia mengalami kerugian materil ada alat elektroniknya rusak terendam air.
Sedangkan 5 unit rumah lainnya dilaporkan rusak berat. Salah satu rumah yang dilaporkan tersapu banjir rob tersebut adalah milik Mansur. Rumah bangunan dari papan tersebut,  terbawa banjir rob.
‘’Memang setiap tahunnya, warga kita yang tinggal di pesisir mengalami hal yang sama ketika terjaid pergantian musim terutama angin barat. Rumah-rumah yang ada di pesisir mengalami musibah, selain banjir juga ada kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan dari angin kencang,’’ terangnya.
Jika melihat dari lima tahun belakangan kejadian banjir bandang di Sentani terjadai pada Sabtu malam 16 Maret 2019 nyaris sama dengan kejadian malam kemarin, hanya tak ada longsor, dan tak ada korban jiwa.
Kapolres Merauke Akbp I Ketut Suarnaya melalui AKP Sanawiyah pihaknya mencoba mendatangi lokasi terdampak  untuk melakukan pendataan sekaligus memberikan makanan siap saji bagi para korban. Disela-sela itu mereka juga memberikan imbauan kepada warga untuk tetap waspada.
Kondisi ini membuat pemerintah daerah meminta dukungan dari DPRD Jayawijaya agar bagaimana pelayanan dengan mengalihkan anggaran yang ada untuk penanganan drainase yang tersumbat dalam kota wamena, tentunya hal ini tak bisa dibiarkan saja namun membutuhkan penanganan dari pemerintah daerah.
  Dia mengingatkan, instansi teknis di Pemkot Jayapura supaya memprioritaskan penanganan masalah banjir di Kota Jayapura terutama di daerah aliran sungai atau Kali Acai yang selalu menjadi titik limpahan bencana banjir di wilayah sekitar Abepura. Selain itu, dia juga meminta, agar penanganan masalah prioritas tidak bisa dinomorduakan,.
Salah satu yang nampak parah karena dampak cuaca ekstrem adalah Sumatera Barat. Beberapa titik di wilayah tersebut mengalami banjir dan longsor. Kabupaten yang terdampak adalah Pasaman, Agam, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Lima Puluh Kota, Solok, Pesisir Selatan, hingga Kepulauan Mentawai terdampak. Selain itu bencana hidrometrologi juga terjadi di Kota Solok dan Kota Padang.Â
 Dia mengatakan, saat ini Kota Jayapura dan sekitarnya sudah memasuki musim penghujan. Kemudian potensi tanah longsor, banjir bahkan abrasi seperti yang sudah terjadi di kawasan pantai wisata Holtekamp Kota Jayapura juga telah menjadi ancaman serius. Karena itu, pihaknya terus memberikan sosialisasi dan imbauan kepada warga di Kota Jayapura, supaya benar-benar memperhatikan soal ini.