“Setiap pemerintah daerah harus mewaspadai global warming, curah hujan semakin lama semakin berat. Sudah diprediksi hujan akan terjadi hingga Maret, kita tidak boleh lengah. Ketika terjadi hujan, sebaiknya masyarakat diimbau untuk berada di lokasi yang sudah dilih aman oleh pemerintah,” ucap Risma saat memberikan keterangan pers, kemarin (13/1).
"Jadi dengan masih rawannya Pegunungan Cycloop yang membawa material bebatuan dan pasir ke sumber air memang sudah diprediksi, di mana apabila hujan kemungkinan terjadinya kekeruhan di sumber air akan terus terjadi,"ungkap Entis Sutisna ketika diwawancara media ini melalui sambungan telepon, Kamis (13/1) kemarin.
Ketua Tim Solidaritas Kemanusiaan untuk korban banjir di Jayapura, Mully Wetipo menngatakan, sudah hari ketiga pihaknya yang tergabung dalam solidaritas kemanusiaan Wamena untuk korban banjir di Jayapura membuka Posko peduli bencana alam di Jayapura.
Menurut Antari, daripengamatan yang dilakukannya penyakit yang akan menyusul adalah penyakit kulit atau gatal-gatal. Karena permasalahan air bersih, sehingga maayarakat menggunakan air yang kotor. Sementara itu untuk kasus diare, pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus di masyarakat.
Ia juga mengingatkan soal Covid-19, pasalnya saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19. Bagi masyarakat yang merasa ada gejala sakit segera datangi posko kesehatan atau Puskesmas setempat.
Kehadiran rombongan bupati disambut baik puluhan mahasiswa asal Puncak Jaya di Asrama Youtefa. Pada kesempatan itu, Bupati mendengar langsung keluhan dari mahasiswa dan memberikan motivasi agat tetap semangat dalam menuntut ilmu di Kota Jayapura dan sekitarnya.
Permintaan dari DPRD tersebut disampaikan langsung Ketua DPRD Kota Jayapura Abisai Rollo. Hal ini tidak terlepas dari pasca banjir ada dampak untuk masyarakat terutama kesehatan mereka.
Tercatat di distrik Abepura terdapat 893 KK atau sejumlah 3.450 jiwa, Distrik Jayapura Selatan 762 KK sejumlah 2.895 jiwa, Distrik Heram ada 718 KK sejumlah 2.614 jiwa, dan Distrik Jayapura Utara 77 KK sejumlah 321 jiwa.
Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe menjelaskan sejumlah bantuan berupa selimut perlengkapan sekolah, sembako, obat-obatan, masker dan beberapa kebutuhan lainnya.