Oleh karena itu, pihaknya bergerak cepat dengan mengerahkan 2 unit alat berat berupa Excavator, 4 unit Articulate Dump Truck, 1 unit Wheel Loader dan 1 unit alat Grader beserta kru untuk melakukan perbaikan jalan, tanggul, normalisasi sungai serta perbaikan tanggul penahan jembatan Agawagom yang mulai tergerus air sungai.
“Saya pikir kolam itu perlu dibuatkan, jadi ketika hujan deras maka air akan ditampung di situ kemudian secara perlahan – lahan dialiri di jalur pembuangan atau drainase,” beber Yehuda pekan kemarin.
Perempuan pertama asal Mappi yang menjadi Kapolsek di Polres Merauke itu menjelaskan bahwa warga yang belum bisa pulang tersebut sebagian tinggal di rumah keluarga mereka di kampung lainnya yang tidak terdampak banjir namun sebagian masih berada di Aula Kampung Salor Indah.
Yoseph Yolmen menjelaskan bahwa banjir besar di Merauke pernah terjadi sekitar tahun 1985, ketika saat itu dirinya masih duduk di Kelas V SD. Banjir saat itu terjadi secara menyeluruh dan sata itu belum ada aktivitas apapun seperti yang terjadi sekarang.
Kepala Biro Pemerintahan Umum Setda Provinsi Papua Selatan Rison Ronald Sialla,. S.STP mengungkapkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Papua Selatan bagi warga yang terdampak banjir di Kampung Poo tersebut diserahkan Asisten II Setda Provinsi Papua Selatan Sunarjo, S.Sos.
Kapolres Merauke AKBP I Ketut Suarnaya, SH, SIK melalui Kapolsek Kurik AKP Marlina Kaimu, S.Sos mengatakan, patroli yang ditingkatkan di lokasi berdampak banjir tersebut karena sebagian ternah dan barang-barang warga yang terdampak tidak ikut diungsikan pemiliknya.
Kegiatan pemberian bantuan bantuan bertujuan untuk membantu meringankan beban masyarakat Kampung Sumber Rejeki terutama dalam mencukupi kebutuhan bahan makanan yang mana pada saat ini dalam keadaan terisolir akibat musibah banjir.
Seperti yang disaksikan media ini, sebagian warga yang datang tersebut membawa anggota keluarganya. Sambil mandi-mandi, ada juga yang membawa bekal makanan dari rumah sambil bakar-bakar ikan di tempat tersebut. Tapi, ada juga yang memanfaatkan dengan menggelar jualan mereka seperti Cilok, dan makanan ringan. Warga yang datang ditempat tersebut adalah warga Kampung Kartini.
Terminal angkutan umum itu dikelilingi timbunan air kotor yang mengenang di lokasi tersebut. Tak hanya itu, di sisi kiri pintu masuk terminal juga ada terlihat tumpukan sampah yang belum diangkat.
Dalam kunjungan langsung, Pj Gubernur Apolo Safanpo bertemu dan menyapa warga yang ada di Kampung Telaga Sari maupun yang mengungsi di Kampung Salor Indah, kemudian di Kampung Sumber Rejeki dan menyerahkan bantuan berupa bahan makanan di lokasi pengungsian di Kampung Salor Indah mauun Sumber Rejeki.