“Dua hari lalu saya bertemu dengan inspektorat Papua menanyakan soal bonus atlet, ada juga pihak dari Disorda. Karena kami dari NPCI sudah memasukan data dan menunggu kapan pencairan,” ungkap Jayakusuma kepada Cenderawasih Pos
"Mereka akan siap mengikuti kejuaran Rugby Internasional negara-negara Asia Tenggara yang akan dilaksanakan di Singapura yang berlangsung pada tanggal 3-6 April 2025," ujar Dessy Wanggai setelah dilepaskan Wali Kota Jayapura di ruangan kerjanya.
"Seorang atlet masa jayanya itu tidak lama, biasanya golden age-nya itu 25 sampai 30 tahun. Habis itu selesai dan jadi pelatih. Sekarang jadi pelatih bagaimana supaya pengetahuannya bisa bertambah, saat ini sudah bisa mendaftarkan diri di Fakultas Ilmu keolahragaan Uncen melalui rekognisi pembelajaran lampau (FPL)," jelasnya.
Komandan Lanud Silas Papare Marsma TNI Mokh Mukhson, S.E., M.M., menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas torehan prestasi yang diraih oleh atlet Pencak Silat Lanud Silas telah mengharumkan nama satuan.
Perolehan 11 medali terdiri atas 6 medali emas, 3 medali perak dan 3 medali perunggu. Papua saat ini sudah mengantongi total 23 medali emas, 29 medali perak dan 26 medali perunggu dengan total keseluruhan 78 medali.
Dari para atletik tercipta dua rekor nasional lewat lempar cakram dicatatkan oleh Ani Yikwa klasifikasi F55. Selain meraih medali emas, dia juga berhasil mencatatkan lemparan 15,20 meter. Memecahkan rekor sebelumnya dengan catatan 15,10 meter.
Kontingen Papua masih memiliki kans untuk mendulang medali emas pada hari kelima atau Jumat (11/10). Beberapa cabang atlet andalan mereka akan tampil di nomor final seperti para panahan, atletik, renang, menembak, tenis meja.
Perolehan medali emas pertama diraih oleh Humawar kelas 67 kg putri dengan total angkatan 243kg. Humawar mengalahkan dua pesaingnya asal Jawa Barat, Aprina Setiyowati peraih medali perak dengan total angkatan 192kg dan Jahrotun asal Jawa Tengah dengan total angkatan 105kg.
"Sampai hari hari keempat, akhirnya kita bisa meraih satu emas lewat Nurul dan satu perak lewat Maemunah. Mereka berdua di final, all papua final," ungkap pelatih Judo Papua, Ahmad Bahar kepada Cenderawasih Pos.
“Secara umum, evaluasi saya adalah proses mereka kesana (PON XXI Aceh-Sumut) tidak berjalan dengan baik, khususnya pelatihanya dan sebagainya. Dan itu yang saya amati selama ini,” sambungnya.