Pencanangan pekan imunisasi nasional (PIN) Polio tingkat Provinsi Papua telah dilakukan di Kampung Syoribu, Distrik Poiru, Kabupaten Biak Numfor, Sabtu (25/5) lalu. Setelah itu, disusul pada 27 Mei kemarin, beberapa kabupaten/kota di wilayah Papua melakukan PIN polio kepada anak usia 0 bulan hingga 7 tahun.
Pencanangan dilakukan Pj Sekda Provinsi Papua Selatan Drs. Maddaremmeng, M.Si, mewakili Pj Gubernur Papua Selatan bersama Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI dr. Prima Yosephine Berliana Yumier Hutapea, MKM,  di TK Santa Maria Fatimah, Kelapa Lima Merauke.
Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Budiono Subambang mengungkapkan, PIN untuk Polio ini diselenggarakan menyusul ditemukannya kasus di sejumlah daerah. Seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Sleman Jogjakarta, hingga Papua. Daerah-daerah tersebut bahkan sebelumnya sudah dinyatakan KLB Polio.
 Kegiatan yang bekerjasama dengan CTSS Samdhana dan Institut Pertanian Bogor ini mengajak mahasiswa dan para peneliti muda untuk berfikir kritis membedas persoalan pangan lokal di Kampung Engros. Elvira Rumkabu selaku Sekretaris Eksekutif Koalisi Kampus menjelaskan bahwa talk show ini bagian mendesimenasi assessment awal dari tim muda Koalisi Kampus Demokrasi Papua yang dilakukan sejak Desember 2023 hingga April 2024 lalu.
  Kepala Seksi Penanganan Tindak Kekerasan Dinas Sosial Kota Jayapura, Flavius Josephus, S. Th menyampaikan bahwa rapat koordinasi tersebut membahas terkait masa depan dari ABH setelah menyelesaikan hukumannya.
  Pj. Gubernur Provinsi Papua, Ridwan Rumasukun yang hadir dalam kegiatan ini, selaku pribadi, keluarga, dan atas nama Pemerintah Provinsi Papua menyampaikan permohonan maaf atas segala salah dan khilaf. Ia berharap kita semua senantiasa diberkahi segala kebaikan, serta sebagai umat yang bertaqwa dapat mewujudkan kualitas hidup dan bermasyarakat yang lebih baik.
Kepala Dinas Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Provinsi Papua pegunungan, Aron Wanimbo, SE, MSi menyatakan mereka saat ini seperti kertas kosong yang perlu diisi dengan Pendidikan, sebab kalua kertas kosong itu diisi dengan hal -hal yang tidak benar dan bukan Pendidikan yang layak, maka hasilnya sudah sejalan akan memperngaruhi keamanan.
 Menurutnya, yang perlu diperhatikan saat ini adalah pihak keluarga juga harus turut berperan meningkatkan kualitas Pendidikan. Sebab, semuanya dimulai dari keluarga dan kita pemerintah sifatnya memfasilitasi.
Total sebanyak 54 perempuan yang dilantik menjadi pengurus LP3A2 Provinsi Papua. Rumasukun meyakini bahwa Ormas LP3A2 tak hanya mengurusi perlindungan bagi perempuan dan anak ada, namun akan menjadi penolong bagi kaum pria yang bergerak di sektor pemerintahan, karena lebih tahu dari mana provinsi ini harus dibangun.
Kepala Dinas Pendidikan , Pengajaran dan Kebudayaan Aron Wanimbo, SE, MSi menyatakan banyak guru yang ditempatkan di kampung –kampung terpencil namun mereka tak pernah mengajar dengan baik, tiba saatnya ujian mereka meloloskan siswa dengan nilai yang bagus saat masih duduk di bangku SD,