Hingga kini, pelaku penembakan belum terungkap. Baik Tentara Nasional Indonesia (TNI) maupun Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah terlibat dalam peristiwa tersebut.
Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas tudingan OPM yang menyalahkan TNI atas kematian Hertina Murip. Kata Kristomei, berdasarkan hasil penyelidikan dan klarifikasi dari aparat setempat serta saksi mata, mengu
Komandan Pos (Danpos) Jila, Letda Inf Febrian Caesar Sitorus menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya anak balita dan ibu hamil, serta memperkuat kemitraan antara TNI
”Mutasi ini bukan sekadar proses administratif. Tapi, merupakan strategi pembinaan karier dan penyegaran organisasi untuk meningkatkan efektivitas tugas. Ini juga bentuk kesiapan TNI dalam menghadapi dinamika yang terus
Kondisi ini membuat pembangunan infrastruktur dasar, termasuk penerangan, sulit dijangkau. Gelap gulita setiap malam menjadi bagian dari keseharian warga hingga TNI hadir membawa terang.
Para calon prajurit muda berkumpul, menatap ke depan dengan mata penuh harapan dan dada yang bergemuruh semangat merah putih. Di sinilah langkah awal mereka ditempa. Tidak hanya secara fisik, tapi juga secara mental dan
Namun, informasi tersebut dibantah secara tegas oleh Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan. Ia menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan resmi terkait adanya prajurit
Bupati Intan Jaya, Aner Maisini menjelaskan korban sebelumnya dievakuasi oleh tim Pemkab dan tim ojek yang dibentuk Pemkab Intan Jaya keluar dari daerah konflik ke Ibu Kota Intan Jaya (Sugapa) dan kemudian dievakuasi ke
Ketua DPRK Jayawijaya Lucky Wuka S.S, MSi menyatakan terkait dengan permintaan masyarakat distrik Walaik DPRK Jayawijaya sudah memanggil Dandim 1702/ Jayawijaya dan Kapolres Jayawijaya untuk menjelaskan situasi keamanan
”Propaganda bahwa yang ditembak adalah masyarakat sipil seperti itu selalu dilakukan oleh Gerombolan OPM, sama halnya ketika OPM membunuh guru dan tenaga kesehatan yang memang masyarakat sipil biasa namun dituduh sebagai