Sekolah-sekolah yang mengumumkan kelulusan siswanya tersebut adalah SMAN I Merauke, SMAN 2 Merauke, SMAN 3 Merauke, SMA YPPK Johanes 23 Merauke, SMA YPK Merauke SMKN I Merauke, SMKN 2 Merauke, SMKN 3 Merauke dan SMK Antonius Merauke.
"Sehingga kepada 43 sekolah tersebut kami masih menyusun soal secara bersama. Soal itu sudah dalam bentuk master soal, yang akan kami bagikan besok pada masing-masing sekolah untuk kemudian digandakan di sekolah," bebernya.
Kepala Dinas Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Provinsi Papua pegunungan, Aron Wanimbo, SE, MSi menyatakan mereka saat ini seperti kertas kosong yang perlu diisi dengan Pendidikan, sebab kalua kertas kosong itu diisi dengan hal -hal yang tidak benar dan bukan Pendidikan yang layak, maka hasilnya sudah sejalan akan memperngaruhi keamanan.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura Ted J Mokay meminta Kepala Pemerintahan Kampung di 139 Kampung Kabupaten Jayapura ada rasa tanggung jawab membantu memberikan pelayanan di sekolah- sekolah yang ada di kampong, karena kampung memiliki sumber anggaran yang sangat besar, seperti dari Alokasi Dana Kampung yang mencapai miliaran rupiah.
Itulah yang disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas. Dia menerangkan, saat ini sekolah-sekolah kedinasan tersebut masih berkoordinasi terkait teknis pendaftaran dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Dari jumlah itu, ada beberapa sekolah yang pelaksanaan ujiannya masih menerapkan kurikulum 2013, ada juga sebagian sekolah yang menggunakan kurikulum merdeka, yaitu sekolah-sekolah penggerak, angkatan pertama sebanyak 547 orang.
"Tentu kita semua bangga tentang pengembangan dunia pendidikan di Kota Jayapura. Bahwa sampai hari ini, pendidikan di Kota Jayapura memiliki grade yang terbaik, menurut saya di seluruh tanah Papua. Karena sejak lama kita sudah berkomitmen untuk menjadikan sebagai barometer pendidikan di tanah Papua. Tetapi kemudian barometer yang berkualitas unggul dan juga mampu untuk bersaing" ujarnya.
Selain membakar gedung sekolah, kata dia, kelompok bersenjata itu juga mengintimidasi guru-guru sehingga mereka merasa ketakutan. "Bagaimana guru-guru mau mengajar dengan tenang tanpa ketakutan dan kekhawatiran terjadinya gangguan keamanan terhadap mereka," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan , Pengajaran dan Kebudayaan Aron Wanimbo, SE, MSi menyatakan banyak guru yang ditempatkan di kampung –kampung terpencil namun mereka tak pernah mengajar dengan baik, tiba saatnya ujian mereka meloloskan siswa dengan nilai yang bagus saat masih duduk di bangku SD,
Mereka menandatangani dokumen pernyataan sikap bersama yang mendesak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk segera mencabut peraturan menteri tersebut.