“Kami sempat dengar dulu pernah ada kejadian kesetrum di Jayapura dan dia (AM) juga,” sambung Benny. AM sendiri dilumpuhkan oleh beberapa anggota yang melakukan pengejaran dan langsung dibawa ke RS Bhayangkara.
Dankipur C Lettu Inf Panca mengatakan, MCK ini dibangun untuk memudahkan para difabel mengakses keperluan mereka. "Semoga dengan adanya MCK ini dapat mendukung segala kegiatan yang dilakukan mama-mama di rumah pemberdayaan,” harapnya.
Sementara itu Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Pol Faizal Ramadhani menyebutkan, Epson Nirigi merupakan anggota aktif KKB dari Kodap III Ndugama dan merupakan anak buah dari Egianus Kogoya yang terlibat dalam sejumlah aksi kriminal hingga diterbitkannya, Laporan Polisi dan DPO dari Polres Nduga.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Kombes Pol Faizal Ramadhani mengatakan bahwa Operasi Damai Cartenz 2024 ini sangat berhasil dalam mengungkap kasus-kasus yang melibatkan anggota OPM aktif.
Komandan Satgas Yonif 623/Bhakti Wira Utama Letkol Infanteri Dimas Yamma Putra mengungkapkan, JS menyatakan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Pos Komando Taktis Kumurkek. JS memutuskan keluar dari OPM setelah satu setengah tahun hidup di hutan.
Proses evakuasi jenasah diakui sempat terhambat karena Homeyo cukup jauh dari Intan Jaya jika ditempuh lewat jalur darat. Bisa memakan waktu 2 hari perjalanan. Selain itu armada Heli baru bisa diturunkan pada akhir pekan kemarin sehingga jenasah sempat tertahan selama 5 hari di Homeyo.
Beberapa hari belakangan OPM beraksi di Distrik Homeyo. Aksi mereka mulai pada 30 April dengan menembaki Komplek Polsek Homeyo. Akibatnya seorang masyarakat sipil atas nama Alexander Parapak meninggal dunia.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 AKBP Bayu Suseno dalam keterangannya mengatakan saat jemaat sedang melaksanakan ibadah Minggu pagi, datang empat orang KKB dengan membawa satu pucuk senjata api dan melakukan pengancaman kemudian merampas barang elektronik milik jemaat yang sedang beribadah.
Mereka menuntut agar TNI Polri segera meninggalkan Intan Jaya. “TNI-Polri segera kosongkan pemukiman warga sipil agar saat terjadi baku tembak tidak menimbulkan korban jiwa dari warga sipil,” kata Sebby. Pernyataan ini dibantah Kasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno. Ia mengatakan korban adalah warga sipil.
Dansatgas Letnan Kolonel Inf.Agus Satrio Wibowo mengatakan pemeriksaan ini merupakan salah satu tugas pokok Satgas Pamtas Statis RI-PNG Yonif 111/KB dalam rangka antisipasi keluar masuknya imigran gelap dan barang ilegal yang dapat mengganggu serta mengancam stabilitas keamanan di wilayah Perbatasan RI-PNG di Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan.