Laporan terkait perahu terbalik ini pun disampaikan oleh Kasat Pol Air Asmat Rizet Sion Paotonan kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, Pos Pencarian dan Pertolongan Asmat pada Rabu 29 Januari 2025 pagi.
“Rabu pagi (Kami) menerima laporan bahwa pada selasa sore tepatnya pukul 18.30 WIT telah terjadi laka laut sebuah perahu ketinting berpenumpang 8 orang berangkat dari Atsj tujuan Comoro. Namun pada saat di perjalanan perahu tersebut dihantam ombak dan terbalik di sekitar perairan kali Betc,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu siang.
Keseluruhan penumpang dalam kondisi sehat dan tidak membutuhkan bantuan evakuasi lebih lanjut. Adapun ke-14 penumpang tersebut yakni Petrus Kiaf, Yohana Yawimase, Yohana Kaise, Obe, Apsalon Maswaen, Hendrik Wasar, Yuliana Yolmen, Nona, Yakoba Ndiken, Asnad Ndiwaen, Yustus Buri, Benyamin Samkakai, Mudestus Ndiken, dan Seorang Remaja perempuan.
Kepala Kantor SAR Jayapura Anton Sucipto mengatakan bahwa pada Kamis(23/1) lalu, petugas siaga menerima laporan dari pihak keluarga korban bahwa telah terjadi kecelakaan kapal satu orang nelayan terjatuh dan hilang di Sungai Grime ketika sedang dalam perjalanan pulang setelah mencari ikan Rabu(22/1) lalu.
Korban dilaporkan tengelam oleh pihak keluarga pada, Rabu (22/1) lalu. Tak tunggu lama setelah mendapatkan informasi itu Tim SAR Jayapura sebanyak tujuh orang personil langsung ke Last Know Position (LKP) dengan membawah Peralatan SAR berupa Rescue Dmax, Truk personil, Perahu Karet, Mopel 25 pk,peralatan komunikasi dan PalSAR pendukung lainnya.
Kata I Wayan, Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika melalui Pos Pencarian dan Pertolongan Asmat menerima laporan dari Personil Pol Air Asmat, Rizet Sion Paotan bahwa pada Kamis 16 Januari 2025 sebuah Speed Boat bermesin 40 PK dari Asmat tujuan Nduga terbalik di lokasi dimaksud.
"Selama patroli tim juga memberikan imbauan langsung kepada masyarakat, guna untuk meminimalisir potensi kecelakaan saat mereka menikmati liburan bersama keluarga, kerabat dan yang lainnya," ungkapnya.
Tim SAR yang mempergunakan perahu karet melihat keberadaan korban pada pukul 06.43 WIT. Setelah dimasukkan ke dalam kantung jenasah, korban kemudian dinaikkan di dermaga Perikanan Nusantara dan kemudian di bawa menuju kamar jenasah RSUD Merauke.
Sedangkan, kata Charles kecelakaan dengan penanganan khusus sejauh ini tidak ada di Mimika. Hal ini dikarenakan peristiwa yang membutuhkan penanganan khusus biayanya hanya berada di kota-kota besar seperti Jakarta dengan jenis transportasi yang lebih maju seperti MRT dan LRT.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, I Wayan Suyatna mengatakan, pihak keluarga telah berusaha melakukan pencarian namun belum membuahkan hasil. Mereka kemudian melaporkannya ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, melalui Pos Pencarian dan Pertolongan Kaimana.