Ia mengatakan pemberian penghargaan kepada pemerhati kebudayaan di Kota Jayapura itu sudah dilakukan sejak tahun lalu dan tahun ini kembali dilakukan. Tahun ini ada beberapa kategori yang diberikan penghargaan mulai dari bidang kesenian, bahasa daerah khusus yang ada di wilayah Port Numbay. Di mana penganugerahan bidang kebudayaan ini juga diberikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan 5 tahun 2017.
Kegiatan diawali dengan karnaval budaya bagi peserta. Kemudian dilanjutkan dengan lomba memasukkan bola dalam keranjang, lomba memindahkan Bendera Merah Putih dan diakhiri dengan penyerahan berbagai bantuan seperti sepeda dan perlengkapan permainan anak-anak lainnya.
Pintu yang sebelumnya ditutup dengan cara melilitkan rantai besi di gagang pintu kantor Disdik kemudian digembok akhirnya dibuka setelah pihak kepolisian dari Polsek Kuala Kencana melakukan koordinasi.
Dua pelajar SMA kata Rafles lulus dikampus Universitas Gajah Mada Fakultas Kedokteran Gigi, dan juga Universitas Indonesia Jurusan Ekonomi Akuntansi. Lainnya ada di Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, Universitas Sumatera Utara, ada juga di Universitas Jambi, Pontianak, Makassar dan di Manado.
  "Port Numbay memiliki keragaman bahasa ibu, karena itu kami sangat mengapresiasi inisiatif untuk menyelenggarakan dialog publik ini, yang tidak hanya menjadi ajang diskusi dan tukar pikiran, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga dan memajukan bahasa ibu yang sedang mengalami kepunahan di daerah kita," katanya.
  Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Merauke Salvianus Laiyan mengakuihal tersebut. Salvianus Laiyan mengaku banyaknya guru yang ditarik masuk ke dalam jabatan struktural dikarenakan pihaknya mengami kekurangan tenaga struktural untuk mengisi sejumlah jabatan di OPD pasca terbentuknya Provinsi Papua Selatan.
 Pembangunan ruang kelas dan gedung lainnya ini, akan dikerjakan tahun 2024 ini. "Semuanya sudah berjalan, kontraktornya sudah ditunjuk, sehingga mulai tahun 2024 ini sudah mulai dikerjakan," jelas Yopi.
  Pj Walikota Jayapura Christian Sohilait dalam sambutannya mengatakan, suatu daerah akan berkembang pesat dan maju apabila SDM atau sumber daya manusianya berkualitas. Karena itu dia mendorong anak-anak di Kota Jayapura supaya tetap termotivasi untuk belajar agar menjadi pribadi yang berkualitas dari sisi sumber daya manusianya.
  Menurut Pj Bupati Marthen Kogoya, lahirnya Program Sarasehans dilatarbelakangi oleh pengalaman masa kecilnya yang tidak makan pagi atau sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat ke sekolah. Hal yang sama juga dialami sebagian besar anak-anak di daerah Pegunungan Papua. Akibatnya, ketika tiba di sekolah, anak-anak kelihatan lelah, kurang bersemangat dan tidak fokus belajar.
 Penyebabnya adalah kelelahan akibat teriknya cuaca termasuk rute yang cukup jauh dan menanjak. Tak sedikit peserta gerak jalan khususnya di tingkat Sekolah Dasar yang pingsan saat sampai di titik finish, Taman Imbi.