Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus Maclarimboen mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan dan telah memeriksa sekitar 13 saksi . Di samping itu pihaknya juga masih menunggu hasil uji laboratorium forensik terkait pengambilan sampel abu di sekitar lokasi kejadian.
Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura mulai membangun kios atau lapak jualan darurat bagi ratusan pedagang, yang menjadi korban yang terkena dampak dalam peristiwa kebakaran di Pasar Pharaa, Sentani, Jumat (6/1).
Korban kebakaran di Pasar Youtefa Abepura, harus menerima kepedihan yang mendalam, lantaran tempat jualan dimana mereka dapat mencari nafkah telah dilahap si jago merah, Sabtu (7/1) akhir pekan kemarin.
Jajaran Polres Jayapura telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi terkait peristiwa kebakaran Pasar Pharaa Sentani, Jumat (6/8). Disamping itu, polisi juga sudah menurunkan tim labfor untuk mengolah tempat kejadian perkara.
Tak hanya dalam bidang pelayanan dasar di bidang kesehatan, pendidikan dan peningkatan ekonomi masyarakat, Penjabat Wali Kota Jayapura Dr Frans Pekey, Msi juga memaparkan capaian pembangunan di bidang lainnya.
 Pantauan Cenderawasih Pos di sepanjang jalan masuk pasar Youtefa Otonom, Distrik Abepura, tepatnya mulai dari depan Kantor BPOM Jayapura, sampai di depan lokasi Pasar. Berjejeran pedagang berjualan  menggunakan mobil pikap, sebagian menggelar dagangan hanya beralaskan terpal di pinggir jalan. Â
Menyikapi instruksi dari Pelaksana Tugas Harian Bupati Jayapura, Hana Hikoyabi, kepada pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jayapura, dinas tersebut telah melakukan inisiatif untuk menggelar rapat bersama dengan sejumlah instansi terkait, untuk menyikapi dan mengantisipasi terjadinya inflasi di Kabupaten Jayapura.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jayapura, Teofilus Tegai mengatakan, buruknya sistem kebersihan di Pasar Baru Sentani itu yang kemudian berdampak pada tersumbatnya saluran drainase karena ketidaksadaran para pedagang yang masih membuang kotoran, terutama sampah hasil kegiatan dan aktivitas jual beli di sembarang tempat.Â
  Walaupun demikian tidak membuat para pedagang lelah untuk berjualan. Dari pantauan Cenderawasih Pos, terlihat bagaimana pedagang mama-mama Papua yang hanya berjualan dengan beralaskan tikar.
 Menurutnya, para pedagan ini membuat lapak tidak sesuai aturan. Yakni melebihi tempat yang telah diatur, sedangkan bagi pedagang yang merasa belum mendapatkan tempat jualan akhirnya membuat lapak sendiri ini juga tidak diperbolehkan.