Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua menyebut, rekomendasi PSU dari Bawaslu akibat beragam pelanggaran yang ditemukan di lapangan. Diantaranya penyalahgunaan C pemberitahuan, nyoblos lebih dari satu kali, bagi-bagi surat suara dan pelanggaran lainnya.
Ramses menyebut harga barang di Pasar Hamadi fluktuatif, tidak terjadi gejolak harga yang signifikan. “Harga ayam kisaran Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu, saya rasa masih terjangkau. Pemprov melalui Dinas Perdagangan rutin melakukan pemantauan, sehingga tidak terjadi kenaikan yang signifikan, jika naiknya Rp 1000 hingga Rp 2000 itu masih wajar,” ungkapnya.
Seperti diketahui, hari pertama rekapitulasi suara tingkat provinsi KPU Papua berdasarkan hasil data model D-Hasil KPU Supiori Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Papua nomor urut 1, Benhur Tomi Mano-Yermias Bisai (BTM-YB) unggul atas Paslon nomor urut 2, Matius D. Fakhiri-Aryoko Rumaropen (Mari-Yo).
Dimana dari jumlah DPT termasuk suara cadangan sebanyak 572 DPT, namun pemilih yang datang memberikan hak suara hanya 28 orang. Bahkan untuk tingkat gubernur dari 28 surat suara pakai hanya 26 yang sah, 2 diantaranya tidak sah. Sementara untuk walikota dan wakil walikota semuanya sah.
Hasil akhirnya adalah ada dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang merupakan anak buah Lekagak Telenggen tewas. Sebelumnya mereka berupaya menyerang pos TNI di Kampung Pasar Sinak, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak sekira pukul 13.25 WIT. Kedua anggota KKB itu menyerang pos TNI dan dibalas oleh prajurit yang stanby di pos.
Disebutkan bahwa dari data KPAD Papua, tercatat ada 104 kasus kekerasan terhadap anak pada tahun 2024 ini. Dimana 34 kasus diantaranya terjadi pada anak laki-laki, sementara 70 kasus pada anak perempuan.
“Kita dengan pelaku usaha khususnya yang ada di sini (Papua-red) akan duduk bersama, kira-kira seperti apa perumusannya. Tapi poinnya, apa yang menjadi kebijakan pusat saya rasa 6,5 persen dihadapkan dengan inflasi juga, sehingga tidak terlalu signifikan,” terangnya.
“Jika sudah tidak ada gugatan atau pengaduan, hari ini juga saya bisa teken. Tetapi kita melihat perkembangan dari masyarakat, jika masyarakat sudah menerima semua prosesnya maka kita lakukan pelantikan,” sambungnya.
"Setelah berjalan 4 bulan di Papua, saya melihat laporan kerja kita ini banyak yang dikamuflase secara kertas laporannya baik dan benar, tapi outcome untuk masyarakat nihil," tegas Ramses buka -bukaan saat hadiri peluncuran program Genting di Bkkbn Papua
Pelapor, GR (pakai masker) didampingi tim kuasa hukumnya saat mengelar konferensi pers bersama sejumlah wartawan di Hotel Fox Jayapura, Kamis (5/12). GR mengadu soal tindakan kekerasan dalam rumah tangga termasuk dugaan asusila yang dilakukan suaminya YB. (Foto:Jimi cepos)