Daniel mengaku selama ini untuk mendapatkan listrik, kepala keluarga yang berprofesi sebagai petani menyalur dari tetangga dan harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 60.000 - Rp75.000.
Tempat yang dijadikan lokasi diskusi, pemutaran film dan talkshow ini dulunya adalah rawa, berada persis di tengah hutan mangrove. Lantainya hanya seluas 8 x 10 meter, tak memiliki atap namun selalu dipenuhi pemuda kreatif dan peduli. Dari lokasi inilah langkah – langkah kecil yang inspiratif itu tumbuh dan terus berkembang.
“SuperApp PLN Mobile merupakan platform yang kami desain khusus untuk memenuhi semua keinginan pelanggan PLN. Tidak hanya untuk kebutuhan kelistrikan seperti pemasangan baru, pembelian token dan tambah daya, di sini juga tersedia layanan internet dan seluruh kebutuhan kendaraan listrik,” ujar Darmawan
Kurangnya koordinasi dan sinergi dalam pembangunan, sering kali berdampak pada pemborosan anggaran dan kenyamanan masyarakat. Hal ini sering kali terlihat, seperti adanya galian pipa air yang memotong badan jalan, maupun pemasangan tiang listrik dan jaringan Telkom di ruas jalan yang sudah bagus.
Sebagai kegiatan pembuka, jalan sehat yang dimulai dari kantor PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat tersebut berlangsung kurang lebih satu jam serta dilanjutkan dengan ekshibisi pertandingan voli. Antusiasme seluruh karyawan PLN Group yang tinggi membuat suasana menjadi semakin meriah dan berlangsung sukacita.
Ia mengatakan pemadaman listrik yang cukup lama ini bukan pertama kali sebab beberapa bulan lalu juga terjadi pemadaman dengan durasi padam yang cukup lama, kalau listrik itu dipadamkan hanya beberapa jam kedepan mungkin masih bisa ditolerir, namun kalai pemadaman sampai 6 jam sampai 11 jam kedepan ini tidak bisa diterima.
Yang mana upaya tersebut dilakukan di lahan yang sebelumnya kritis menjadi lebih hijau dan produktif. Upaya ini akan memanfaatkan 1,7 juta hektare dari 14 juta hektare lahan kritis yang tersebar di seluruh tanah air.
Menurutnya, ketersedian pasokan biomassa untuk co-firing menjadi tantangan bagi PLN. Sekarang, dengan kolaborasi dari berbagai pihak, program ini tidak hanya mampu memanfaatkan lahan kritis dan tidak produktif, tapi juga mampu menghadirkan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah, dan menggerakkan ekonomi kerakyatan sirkuler.
Kunjungan Paus Fransiskus di kota yang yang berjarak 46 kilometer dari perbatasan RI ini diprediksi akan menarik perhatian ribuan umat Katolik dari berbagai wilayah di Papua, sehingga stabilitas pasokan listrik menjadi hal yang sangat krusial untuk menunjang mobilisasi masyarakat.
Hadirnya listrik disambut suka cita oleh masyarakat Nabire, salah satunya adalah Ibu Opniel. Warga Distrik Nabarua tersebut mengaku bahagia atas bantuan yang diberikan pemerintah dan PLN karena kini dirinya tidak perlu lagi "menumpang" untuk mendapatkan listrik di rumahnya.