Pelaku berinisial YW alias Jungkir (37) yang diketahui sebagai pelaku utama kasus pencurian disertai kekerasan ini ditangkap di kediaman orang tuanya, yang beralamat di Jalan Poros Sp5, belakang kantor Komando Gabungan W
Terdapat delapan Fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika yang menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD-P Tahun Anggaran 2025.
Dalam paripurna terakhir yang dipimpin Ketua DPRK Mimika Primus
Sedangkan penangkapan kedua di Jalan Yos Soedarso, di depan SMA Negeri 1 Mimika, sekira pukul 22.30 WIT, dengan dua orang pelaku lainnya yang masing-masing berinisial N (33), dan MFIS (25).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, I Wayan Suyatna mengatakan, pencarian hari keempat dilaksanakan setelah pada pencarian hari ketiga korban belum juga ditemukan. “Hingga hari ketiga pencarian, Tim SAR gabun
BBM jenis subsidi itu diamankan pada Selasa siang, 19 Agustus 2025 di Kampung Uta bersama dengan sejumlah barang yang diduga milik salah satu pengusaha emas ilegal di wilayah Kabupaten Mimika. Berdasarkan informasi Jumat
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, I Wayan Suyatna menerangkan, pencarian hari kedua dilakukan setelah pada hari pertama korban belum juga ditemukan oleh Tim SAR gabungan.
Pria tersebut diketahui bernama Yusti berusia sekitar 20 tahun, yang menghabiskan waktu sebagai pendulang emas tradisional. Berdasarkan keterangan Kasubsie Operasi dan Siaga SAR Timika Charles Y. Batlajery, Yusti dilapor
Warga setempat pun panik dan langsung mengambil tindakan tegas terukur terhadap buaya tersebut. Ada juga yang mengabadikannya ke dalam rekaman video dan disebarluaskan di media sosial WhatsApp.
Adapun yang bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Bupati Mimika, Johannes Rettob, dan Komandan upacara Kapten POM Tituler I Made Widhiyasa ,S.Tr lulusan akademi angkatan udara tahun 2017 jabatan komandan satuan Poli
Upacara ini menjadi upacara tertinggi di Indonesia karena diselenggarakan di Lembah Kuning (Yellow Valley) yang berada di ketinggian 4.280 MDPL, yang menjadi tempat singgah para pendaki sebelum naik ke puncak Nemangkawi