Namun demikian, pihaknya juga tetap mengantisipasi potensi gangguan keamanan yang bisa saja terjadi jelang kunjungan orang nomor satu dinIndonesia itu. Misalnya masalah pemalangan dan beberapa persoalan lainya. Karena itu, pihaknya membangun komunikasi dengan masyarakat dan juga pemerintah hingga ke tingkat distrik.
Disini Kapolresta Kombes Pol Victor Mackbon juga meminta para orang tua ikut mengawasi pergaulan dan dampak lingkungan disekitar rumah. Jangan sampai sang anak tersangkut masalah hukum dan berurusan dengan pidana barulah ada perhatian dari orang tua.
Ya, Miskomunikasi itu terjadi antara pengurus salah satu gereja di Jaya Asri Entrop dengan panitia pembangunan Pondok Pesantren yang baru saja akan dilakukan pembangunan di lokasi Jaya Asri.
Kapolres Jayapura kota, Kombes Pol. Victor Mackbon menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan tegas apabila ada suporter atau fans dari tim sepakbola tertentu mengangu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kapolresta mengatakan jika pihaknya sudah mendapatkan atensi dari Mabes Polri bahwa tidak ada lagi anggota kepolisian melakukan permainan judi online, terutama menggunakan media Hp.
“Dulu pernah ada kejadian sebelumnya dan itu juga sudah dilengkapi CCTV namun harus kami akui ada kelalaian dari petugas dan ke depan ini tidak boleh terjadi lagi dan saya sudah perintahkan periksa anggota yang lalai,” tegas Kapolresta.
Meski demikian Polresta Jayapura Kota mencatat ada lokasi yang ditandai karena dianggap kerap dijadikan tempat untuk melakukan kegiatan – kegiatan yang bertentangan dengan NKRI. Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Victor Mackbon mengatakan sebelum 1 Juli beberapa hari terakhir pihaknya sudah memonitor beberapa lokasi.
Prapid diajukan untuk mendapatkan kepastian hukum, atas kasus ledakan diduga bom yang terjadi di samping kediamannya di Kompleks Bak Air, Angkasa Pura, Distrik Jayapura Utara pada tanggal 23 Januari 2023 lalu.
Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Victor Mackbon menyampaikan terkait penemuan dua jenazah orok bayi ini, ia meminta anggotanya terus melakukan penyelidikan. Mencari keterangan tambahan untuk menemukan siapa ibu jabang bayi yang tega membuang anaknya.
Ia menyebut bahwa dari pengakuan pelaku ditambah dengan sejumlah barang bukti dianggap cukup membantu untuk mengungkap kasus ini secara terang benderang. Meski awalnya dicurigai jika kebakaran ini dilakukan oleh lebih dari satu orang namun dari pengakuan dan keterangan para saksi plus rekaman CCTV akhirnya menyatakan jika memang pelaku hanya 1 orang.