United liberation Movement For West Papua ( ULMWP) Menyerukan kepada masyarakat internasional agar memberikan perhatian serius dalam menyelesaikan konflik dan krisis kemanusiaan yang sedang terjadi di West Papua.
Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens sampai saat ini masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Kondisi ini dikhwatirkan bisa menimbulkan simpati berlebih dari sang pilot kepada para penyanderanya.
“Untuk Yahukimo saya pikir ini bisa juga digunakan untuk pengalihan isu yang dilakukan oleh satu kelompok yang memang mencari popularitas. Lihat saja setelah di Nduga berhasil dengan membawa pilot maka mereka di Yahukimo juga action dan ini biasa,” jelas Fakhiri di Mapolda Papua, Koya Koso, Selasa (14/3).
“Kami sempat mengalami kendala akibat kurangnya saksi yang berada di lokasi kejadian, namun dari beberapa keterangan yang kami peroleh dan sampel yang telah kita ambil dari TKP, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengungkap penyebab kebakaran tersebut,” ujarnya.
Meski demikian upaya pencarian terus dilakukan dan tim gabungan masih di lokasi untuk menyisir berbagai lokasi. Areal pencarian juga tidak lagi hanya dilakukan di daerah Nduga saja melainkan sudah melebar ke tiga kabupaten yakni Kabupaten Nduga, Kabupaten Lanny Jaya, hingga Kabupaten Jayawijaya.
Sebby menyebut pihaknya membakar gedung sekolah lantaran pendidikan di Papua dapat melumpuhkan kesadaran akan kepapuaan sehingga banyak generasi Papua sulit melihat masalah yang ada di depan mata.
Bukan hanya mengungsi, sebagian warga di beberapa kampung di Nduga malah memilih tidak berkebun lantaran takut dengan operasi yang dilakukan TNI-Polri dalam rangka pencarian terhadap pilot asal Selandia Baru itu.
Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (Pembela HAM) Theo Hesegem menyebut sejak dulu warga Nduga hidup dalam bayang bayang konflik bersenjata dan tidak nyaman.
“Berita yang beredar di media sosial bahwa mengeluarkan uang Rp 5 M untuk ketemu Egianus kembalikan pilot adalah berita yang tidak benar,” tegas Sipe saat menghubungi Cenderawasih Pos, Sabtu (11/3).
Hingga kini polisi masih terus melakukan penelusuran terkait kasus tewasnya dua warga sipil di Yahukimo yakni Elkius dan Victor Sampa. Belum ada perkembangan berarti dari kasus ini namun keterangan saksi menyebut jika korban sebelumnya mengendarai motor dan ditembak saat berkendara.