Ketua IM57+ Institute M. Praswad Nugraha mengatakan kapasitas Firli datang ke rumah pribadi Enembe di Jayapura kemarin (3/11) patut dipertanyakan. Apakah sebagai ketua KPK atau sebagai pribadi. Jika sebagai pimpinan KPK tentu hal tersebut merupakan preseden buruk. ”Karena secara tidak langsung dia (Firli, Red) telah mengistimewakan tersangka,” ujarnya kepada Jawa Pos.
Jadi bukan check up, mustinya, perawatan ini rutin dilakukan tiap hari, diobservasi oleh masing masing bidang, jantung, syaraf, ginjal tiap hari. Kalau pemeriksaan, dengan dokternya, yang datang seperti ini, sangat tidak efektif, harusnya langsung difasilitas kesehatan.
"Pak Lukas tersenyum menyambut kehadiran KPK, bahkan berkomunikasi langsung dengan Ketua KPK Firli. Pak Lukas juga sampaikan kondisi kesehatannya di ketua KPK bahwa suaranya hilang. Sehingga penyelidikan KPK dihentikan karena kondisi Pak Gub yang sakit," terangnya.
Nanti IDI yang memeriksa lebih lanjut, kami sendirikan karena kami ingin menjaga independensi dari IDI itu sendiri. Kami tak mau kegiatan IDI terganggu karena kami,” beber Ketua KPK.
Dalam kunjungan pertama ini, Ketua KPK, Firli Bahuri tak sendiri melainkan ditemani Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri, Pangdam XVII Cenderawasih, Marjend TNI Muhammad Mustafa Saleh dan Kabinda, Mayjen TNI Gustav Agus Irianto.
Terkait ini DPR Papua yang terdiri dari Ketua DPRP, para wakil ketua, Sekwan dan beberapa anggota lainnya ke Jakarta menemui dua menteri. “Kemarin kami sudah menemui dua menteri, pertama pada Rabu (26/10) dengan Menteri Keuangan setelah itu menemui Mendagri pada Jumat (28/10),” ujar Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw di ruang kerjanya, Senin malam (31/10).
Tim KPK tersebut tiba dengan menggunakan pesawat Garuda dan tiba pada Rabu pagi di Bandara Udara Sentani. Kuasa Hukum Gubernur, Dr. S. Roy Rening menyampaikan, selama KPK belum memberikan keterangan pers rilis yang terbuka, pihaknya tidak mau menanggapi.
Gubernur Lukas Enembe juga menaruh hormat kepada Ketua KPK yang memberikan pernyataan bahwa pemulihan kesehatan diutamakan serta menimbang bakti Lukas Enembe kepada negara selama ini saat menjabat sebagai Kepala Daerah Provinsi Papua.
Kuasa Hukum Gubernur, Dr. S. Roy Rening menyampaikan, setiba di Bandara Udara Sentani. Dokter asal Singapura langsung menuju kediaman gubernur di Koya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
“Kami akan rapat dengan pihak keluarga untuk menentukan apakah mengizinkan KPK atau dokter bisa datang ke kediaman atau tidak, nanti kita akan bicarakan hal itu,” kata Aloysius saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Senin (24/10) kemarin.