"Kita perlu sepakat bikin keputusan gubernur untuk penanganan banjir di Merauke. Keputusan itu lebih pada pembagian tugas antara Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Merauke, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR)
Bupati Merauke Yoseph Bladib Gebze seusia meninjau banjir dan penyebabnya mengungkapkan, banjir yang terjadi ini disebabkan sejumlah faktor. Pertama, selain itentitas hujan yang cukup lebat, juga karena bersamaan den
Akibatnya Kali Acay sering meluap dan menyebabkan banjir, terutama setelah hujan. Dikarenakan tumpukan sampah aliran sungai itu semakin banyak sehingga kapasitas tampung sungai semakin kecil serta jalur pengaliran air
‘’Pada bulan April ini kita mengalami transisi. Dimana polanya itru sering sekalinya di siang hari, panasnya cukup terik, sedangkan pada sore sampai malam hari, hujan sedang sampai lebat sangat berpotensi terjadi. Itu po
Saat tiba, Paskalis mengenakan sepatu but lalu berenang menuju salah satu rumah yang terendam air demi berdiskusi langsung dengan warga dan anak-anak yang terdampak. Wagub Paskalis mengatakan dari laporan yang diterima,
‘’Interaksi antara bulan dan bumi yang sangat dekat ini mengakibatkan adanya gelombang pasang dan surut. Gelombang maksimum yang terjadi pada tanggal 1 April dan bisa berdampak beberapa hari kedepan dari tanggal 1-7
Petugas Tim Teknik PT AMJ langsung dikerahkan untuk melakukan tracking pipa Transmisi diameter 450 mm, mulai dari Skyline sampai dengan Sumber air Kojabu dengan Jarak 10 Km.
Masalah banjir ini merupakan suatu persoalan yang dihadapi setiap tahun di Kota Jayapura. Sudah beberapa kali ganti pemimpin, namun seakan-akan persoalan tersebut tidak kunjung ada solusinya. Wali Kota Jayapura, Abisai R
Dengan kondisi infrastrukturnya seperti itu Pasar Tradisional Youtefa ini seolah luput dari perhatian Pemerintah Kota Jayapura. Padahal Pasar Tradisional Youtefa salah satu penopang ekonomi warga Kota Jayapura yang te
Dandim 1707/Merauke Letkol Inf Johny Nofriady, melalui Danramil 1707-04/Kimaam Lettu Inf Abdullah Latupono, menyampaikan, banjir rob di wilayah Kampung Sabon terjadi atau sudah berlangsung kurang lebih 3 bulan, namun masyarakat setempat tetap tinggal di Kampung Sabon karena mayoritas rumahnya model panggung sehingga air tidak masuk kedalam rumah.