Pada pukul 16.54 Wit Tim SAR gabungan berangkat ke Lokasi Kejadian Kecelakaan (LKK) Dengan personil sebanyak 8 orang dengan menggunakan 3 Speed dan membawa Pal Sar Air, PAL SAR Pendukung lainnya serta membawa BBM sebanyak 1 Ton ( Bantuan Pemda Sarmi)dengan estimasi waktu 2,5 jam ,cuaca di LKK cerah berawan kata Anton.
Di sisi lain pemerintah juga sebenarnya sudah menyediakan Depot pengisian BBM subsidi bagi para nelayan di wilayah kampung nelayan dan sekitarnya, namun diduga proses distribusi BBM subsidi itu tidak sesuai aturan. Bahkan ada indikasi dijual secara komersil kepada pihak lain.
Salah satu petugas SPBU Entrop, Aldi mengaku sudah diarahkan untuk mengisi kendaraan yang memiliki barcode. Jika tidak, maka pemilik kendaraan hanya boleh mengisi 10 liter. Sekaligus juga mengarahkan ke pemilik kendaraan untuk melakukan pendaftaran barcode yang akan dibantu petugas.
“Harga yang mereka jual memang berbeda dari harga SPBU, itu di mana-mana pasti terjadi. Sebab, mereka beli minyak dulu baru dijual kembali, hanya saja seharusnya mereka ini berjualan saat SPBU tutup dan harganya harus diatur oleh Pemda setempat,” kata Ongen
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menjelaskan, harga BBM non subsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS), atau Argus dan juga mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.
Integrated Terminal Manager (IT) Jayapura, Yohanis Rony mengatakan berdasarkan pemantauan, stok BBM dan LPG di wilayah Papua dalam kondisi aman saat menghadapi akhir tahun.
Ramses pun mengaku telah meminta pihak Pertamina untuk meningkatkan kualitas pelayanannya sampai ke tingkat SPBU. Dengan begitu, masyarakat sebagai konsumen bisa terlayani dengan baik.
Executive General manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Sunardi menjelaskan, seperti aturan Menteri ESDM yang mengatur penggunaan Pertalite BBM subsidi harus menggunakan Barcode atau QR-Code.
Dilaporkan bahwa kurang lebih 50 buah gen ukuran 35 liter , dan untuk bbm yang berada di atas belang petugas melakukan police line yang mana BB yang di Police line berjumlah kurang lebih 200 gentong ukuran 600 liter sehingga diperkirakan BBM jenis Pertalite yang diamankan tersebut sekitar 15 ton.