Sunday, December 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Mengurangi Beban Pemprov, Beberapa Venue PON Bakal Dihibahkan

Pemeliharaan Tetap Berjalan

JAYAPURA – Selepas Pekan Olahraga Nasioanal (PON) dan Peparnas Tahun 2021. Disorda mengklaim secara teknis, semua venue yang menjadi tanggung jawab Dinas Olahraga dan pemuda dirawat dengan baik.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Papua Alex Kapisa menyampaikan, saat ini yang menjadi fokus dan tanggung jawab pemerintah dalam hal ini Disorda adalah bagaimana merawat, memelihara dan menata aset venue yang sudah ada pasca penyelenggaraan PON dan Peparnas tahun 2021.

Alex juga menjelaskan, berbicara dari sisi teknis pemeliharaan. Sejak Venue itu dibangun, secara teknis proses pemeliharaan sudah berjalan. Terbukti dengan pihaknya sudah menyusun  tim pemeliharaan.

“Untuk tim pemeliharaan, kami merekrut anak anak asli Papua yang ada di sekitar areal venue untuk menjadi tenaga teknis, kami juga memperdayakan pengusaha lokal Papua untuk membentuk jasa di bidang cleaning service. Saat ini proses pemeliharaa venue sudah berjalan sejak tahun lalu dan hingga saat ini terus berjalan,” terang Alex kepada Cenderawasih Pos, Senin (28/3).

Baca Juga :  NTP Papua Februari Turun -0,26 Persen

Bagi Disorda sendiri, teknis pemelihraan venue sama sekali tidak ada msalah. Termasuk dari dukungan anggaran, dimana mendapatkan dukungan alokasi anggaran yang sangat memungkinkan untuk proses pemeliharaan.

“Saat ini secara teknis semua venue yang menjadi tanggung jawab Disorda dirawat dengan baik,” tegasnya.

Selain itu lanjut Alex, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan proses hibah terhadap penerima manfaat akhir. Contohnya seperti ada beberapa venue yang dibangun di Kawasan Lahan seperti milik TNI AD di Lanud Silas Papare, lahan milik Gidi dan lahan milik Pemkot Jayapura dan Gor Koya Koso milik Polda Papua.

“Kebetulan draf untuk hibah sudah selesai dan dalam waktu dekat kami akan segera melakukan proses hibah, sehingga ini mengurangi beban pemerintah sendiri. Saya pikir itu langkah penting yang sementara kami sudah lakukan dan akan kami lakukan,” tuturnya.

Dikatakan Alex, tahun ini pihaknya akan memproses aturan daerah yang membutuhkan  payung hukum untuk adanya sebuah lembaga yang akan memelihara venue ini kedepan secara professional.

Baca Juga :  Impor  Papua Turun, Papua Selatan  dan Papua Tengah Naik

“Apakah nanti bentuknya BUMD untuk memelihara venue ini nanti akan ada prose legislasi untuk menuju ke sana, kita targetkan tahun ini harus sudah ada regulasi daerahnya atau aturan yang kuat dari sisi tata kelola pemerintahan  untuk menopang pemeliharaan venue yang menjadi aset pemerintah daera,” terangnya.

Ia juga menerangkan, nantinya yang ada di bawah naungan Dinas Olahraga yang menjadi aset tetap pemrov sekitar 12 venue. Ia berharap melalui regulasi akan ada sebuah lembaga yang profesional untuk menata dan memanfaatkan venue ini secara profesional

“Kalau dalam konteks pemerintahan kalau dikelola oleh dinas akan kaku, akan berjalan sesuai aturan pemerintah. Kami berharap kalau ada sebuah lembaga BUMD dia lebih Profit oriented. Bisa memanfaatkan venue tersebut untuk ivent atau membuat kegiatan non  olahraga,” pungkasnya. (fia/gin)

Pemeliharaan Tetap Berjalan

JAYAPURA – Selepas Pekan Olahraga Nasioanal (PON) dan Peparnas Tahun 2021. Disorda mengklaim secara teknis, semua venue yang menjadi tanggung jawab Dinas Olahraga dan pemuda dirawat dengan baik.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Papua Alex Kapisa menyampaikan, saat ini yang menjadi fokus dan tanggung jawab pemerintah dalam hal ini Disorda adalah bagaimana merawat, memelihara dan menata aset venue yang sudah ada pasca penyelenggaraan PON dan Peparnas tahun 2021.

Alex juga menjelaskan, berbicara dari sisi teknis pemeliharaan. Sejak Venue itu dibangun, secara teknis proses pemeliharaan sudah berjalan. Terbukti dengan pihaknya sudah menyusun  tim pemeliharaan.

“Untuk tim pemeliharaan, kami merekrut anak anak asli Papua yang ada di sekitar areal venue untuk menjadi tenaga teknis, kami juga memperdayakan pengusaha lokal Papua untuk membentuk jasa di bidang cleaning service. Saat ini proses pemeliharaa venue sudah berjalan sejak tahun lalu dan hingga saat ini terus berjalan,” terang Alex kepada Cenderawasih Pos, Senin (28/3).

Baca Juga :  Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Biak Gelar Pasar Murah di Puncak STC Papua

Bagi Disorda sendiri, teknis pemelihraan venue sama sekali tidak ada msalah. Termasuk dari dukungan anggaran, dimana mendapatkan dukungan alokasi anggaran yang sangat memungkinkan untuk proses pemeliharaan.

“Saat ini secara teknis semua venue yang menjadi tanggung jawab Disorda dirawat dengan baik,” tegasnya.

Selain itu lanjut Alex, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan proses hibah terhadap penerima manfaat akhir. Contohnya seperti ada beberapa venue yang dibangun di Kawasan Lahan seperti milik TNI AD di Lanud Silas Papare, lahan milik Gidi dan lahan milik Pemkot Jayapura dan Gor Koya Koso milik Polda Papua.

“Kebetulan draf untuk hibah sudah selesai dan dalam waktu dekat kami akan segera melakukan proses hibah, sehingga ini mengurangi beban pemerintah sendiri. Saya pikir itu langkah penting yang sementara kami sudah lakukan dan akan kami lakukan,” tuturnya.

Dikatakan Alex, tahun ini pihaknya akan memproses aturan daerah yang membutuhkan  payung hukum untuk adanya sebuah lembaga yang akan memelihara venue ini kedepan secara professional.

Baca Juga :  Setiap Kebijakan yang Diambil, Pemprov Papua Perhatikan Kearifan Lokal

“Apakah nanti bentuknya BUMD untuk memelihara venue ini nanti akan ada prose legislasi untuk menuju ke sana, kita targetkan tahun ini harus sudah ada regulasi daerahnya atau aturan yang kuat dari sisi tata kelola pemerintahan  untuk menopang pemeliharaan venue yang menjadi aset pemerintah daera,” terangnya.

Ia juga menerangkan, nantinya yang ada di bawah naungan Dinas Olahraga yang menjadi aset tetap pemrov sekitar 12 venue. Ia berharap melalui regulasi akan ada sebuah lembaga yang profesional untuk menata dan memanfaatkan venue ini secara profesional

“Kalau dalam konteks pemerintahan kalau dikelola oleh dinas akan kaku, akan berjalan sesuai aturan pemerintah. Kami berharap kalau ada sebuah lembaga BUMD dia lebih Profit oriented. Bisa memanfaatkan venue tersebut untuk ivent atau membuat kegiatan non  olahraga,” pungkasnya. (fia/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya