Sunday, November 24, 2024
33.7 C
Jayapura

DOB Mempermudah Kerjasama Dengan PNG

JAYAPURA – Sekda Papua M Ridwan Rumasukun menyatakan, dengan adanya pengembangan provinsi baru lebih mempererat dan memudahkan kerjasama antara negara Indonesia dan Papua New Guinea dalam mengelola perbatasan.

Sebagaimana pemerintah Indonesia telah membentuk tiga Daerah Otonomi Baru (DOB) yaitu Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Pegunungan yang berbatasan dengan sebagian Western Province dan West Sepik Province serta Provinsi Papua Selatan yang berbatasan langsung dengan Western Province.

Pada kegiatan Forum Bilateral Border Liasion Meeting antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Papua New Guinea Senin lalu, Sekda menyebut pemerintah Indonesia memberikan apresiasi setinggi -tingginya atas optimisme yang antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Papua New Guinea yang mana tetap dinamis dalam melakukan inovasi-inovasi yang strategis dalam sektor-sektor penting bagi masyarakat kedua negara khususnya yang ada di kawasan perbatasan RI-PNG.

Baca Juga :  Komitmen Pemprov Perbaiki Tata Kelola

“Kita perlu memadukan pola pikir dan pola tindak yang sinergis dan serius agar dalam langkah-langkah penanganan perbatasan dapat memberikan kontribusi positif bagi penduduk perbatasan kedua negara dan memantap kan hubungan bilateral Republik Indonesia dan Papua New Guinea serta peningkatan penanganan pelayanan lintas batas antar negara pada titik-titik perlintasan kedua negara,” kata Sekda membacakan sambutan Gubernur Papua Lukas Enembe dalam kegiatan The 16 Border Liaision Meeting Between (BLM), Senin (12/12).

Ia berharap agar agenda-agenda yang telah disepakati, dibahas secara serius dalam pertemuan ini dan akan ditindaklanjuti dalam Forum Joint Border Committee (JBC) pada 15 Desember 2022 di Jakarta yang nantinya menjadi program pembangunan secara nyata di kawasan perbatasan.

Baca Juga :  Daftar PPS Diubah, Seorang RT Ajukan Pengunduran Diri

“Dialog yang konstruktif, pertukaran pandangan dan pengalaman berkaitan dengan isu-isu di daerah perbatasan kedua negara akan dapat memberikan kontribusi yang positif dalam peningkatan hubungan antar negara serta peningkatan kesejahteraan masyarakat perbatasan kedua negara,” pungkasnya. (fia/gin)

JAYAPURA – Sekda Papua M Ridwan Rumasukun menyatakan, dengan adanya pengembangan provinsi baru lebih mempererat dan memudahkan kerjasama antara negara Indonesia dan Papua New Guinea dalam mengelola perbatasan.

Sebagaimana pemerintah Indonesia telah membentuk tiga Daerah Otonomi Baru (DOB) yaitu Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Pegunungan yang berbatasan dengan sebagian Western Province dan West Sepik Province serta Provinsi Papua Selatan yang berbatasan langsung dengan Western Province.

Pada kegiatan Forum Bilateral Border Liasion Meeting antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Papua New Guinea Senin lalu, Sekda menyebut pemerintah Indonesia memberikan apresiasi setinggi -tingginya atas optimisme yang antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Papua New Guinea yang mana tetap dinamis dalam melakukan inovasi-inovasi yang strategis dalam sektor-sektor penting bagi masyarakat kedua negara khususnya yang ada di kawasan perbatasan RI-PNG.

Baca Juga :  Papua Punya Potensi Peningkatan Ekonomi

“Kita perlu memadukan pola pikir dan pola tindak yang sinergis dan serius agar dalam langkah-langkah penanganan perbatasan dapat memberikan kontribusi positif bagi penduduk perbatasan kedua negara dan memantap kan hubungan bilateral Republik Indonesia dan Papua New Guinea serta peningkatan penanganan pelayanan lintas batas antar negara pada titik-titik perlintasan kedua negara,” kata Sekda membacakan sambutan Gubernur Papua Lukas Enembe dalam kegiatan The 16 Border Liaision Meeting Between (BLM), Senin (12/12).

Ia berharap agar agenda-agenda yang telah disepakati, dibahas secara serius dalam pertemuan ini dan akan ditindaklanjuti dalam Forum Joint Border Committee (JBC) pada 15 Desember 2022 di Jakarta yang nantinya menjadi program pembangunan secara nyata di kawasan perbatasan.

Baca Juga :  Daftar PPS Diubah, Seorang RT Ajukan Pengunduran Diri

“Dialog yang konstruktif, pertukaran pandangan dan pengalaman berkaitan dengan isu-isu di daerah perbatasan kedua negara akan dapat memberikan kontribusi yang positif dalam peningkatan hubungan antar negara serta peningkatan kesejahteraan masyarakat perbatasan kedua negara,” pungkasnya. (fia/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya