JAYAPURA – Asisten II Setda Papua, Muhammad Musa’ad menyampaikan, Pemerintah Provinsi Papua mengakui banyak beredar berita maupun informasi tentang Papua yang tak berdasarkan fakta dan data akurat.
Bahkan disayangkan, informasi tersebut disuarakan pula oleh pejabat, politisi dan akademisi di luar Papua. Menurut Musa’ad, informasi yang tak berdasar fakta dan data akurat itu juga kerap dijadikan sebagai referensi lalu kemudian diterima oleh khayalak umum.
“Saya banyak menemukan itu tentang berbagai informasi yang disebarluaskan, tetapi ternyata tidak berdasarkan fakta dan data akurat. Hal ini banyak terjadi di lapangan,” kata Musa’ad dalam pertemuan antara Pemerintah Provinsi Papua dengan para Pimpinan Redaksi media cetak, elektronik dan online di Aula Kantor Diskominfo Papua, Selasa (12/4) kemarin.
Musa’ad berharap sinergitas antara Pemerintah Provinsi Papua dan media yang sudah terbangun baik selama ini perlu terus ditingkatkan diefektifkan untuk menghalangi semakin berkembangnya berita maupun informasi salah tentang Papua.
Menurutnya, kegiatan yang dilakukan kali ini dianggap penting sekali. Ia berharap media sebagai mitra strategis Pemprov Papua untuk menyuarakan kebenaran-kebenaran yang ada di Papua.
“Selama ini Pemerintah Provinsi Papua sudah berkolabirasi dengan media dalam menyampaikan informasi pembangunan kepada masyarakat, tetapi masih perlu terus ditingkatkan,” terangnya.
“Jujur saja masih harus kita tingkatkan lagi, karena teranyata masih banyak hoax yang menguasai kita. Banyak hoax yang bisa mempengaruhi perilaku dan tindakan dari masyarakat di Papua,” sambungnya.
Meski sulit membendung hoax, Musa’ad menyatakan semua pihak tak boleh kalah dengan informasi miring yang tidak berdasarkan fakta dan kaidah atau norma yang seharusnya.
“Kebenaran tidak boleh kalah dengan ketidakbenaran. Kebenaran itu jadi penting dan kita harus menyuarakan kebenaran,” pungkasnya. (fia/gin)