JAYAPURA – Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua berharap putra dan putri asli Papua dapat memanfaatkan peluang belajar yang dibiayai pemerintah melalui program Adem dan Adik.
Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus pada DPPAD Provinsi Papua Laorens Wantik, M.Pd.Si menyampaikan, program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik) masih berjalan hingga kini.
Menurut Laorens, dua program tersebut masih berjalan. Hanya saja kewenangannya yang berbeda. Contoh, sebelum adanya DOB kuotanya 350 orang untuk 29 kabupaten/kota. Sekarang tinggal dibagi kuotanya dengan tiga DOB lainnya.
“Program Adem dan Adik dikhsuskan untuk orang asli papua (OAP). Mereka di sekolahkan maupun di kuliahkan di luar Papua dengan maksud bisa berpengalaman di luar kandang,” terangnya.
Kata Laorens, program Adem dan Adik sepenuhnya dibiayai oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Dimana anak anak menempuh pendidikan masih di dalam negeri.
Adapun daftar sekolah penerima Adem enam provinsi di Indonesia yakni Provinsi Yogyakarta, Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Bali.
“Ketika mereka lulus, anak anak ini bisa kembali membangun Papua kedepannya,” pungkasnya. (fia/gin)