WAMENA – Program pemberantasan premanisme yang menjadi atensi Kapolri, kini telah dilakukan oleh Polres Jayawijaya dan tindak lanjuti secara maksimal dengan mengedepankan patroli gabungan dengan sasaran orang mabuk, pembuat dan penjual miras, sehingga menciptakan situasi yang aman dan terendali.
Kapolres Jayawijaya AKBP. Anak Agung Satria Bimantara, S.IK menyatakan premanisme kalau dijabarkan bisa banyak artinya, namun arti yang sederhana menyusahkan dan meresahkan masyarakat, khususnya di Jayawijaya kalau bisa dikatakan tak ada premanisme. sebab aksi premanisme ini terjadi ketikan warga dalam keadaan dipengaruhi miras saja.
“Jadi kebanyakan premanisme yang ada di Jayawijaya berawal dari warga yang mabuk dan paling banyak menimbulkan konflik, sehingga patroli diaktifkan untuk program tersebut dilakukan,”ungkapnya kamis (22/5) di Wamena.
Menurutnya, saat ini Wamena menjadi Ibukota Provinsi Papua Pegunungan, otomatis semua masalah yang ada di kabupaten sedikit banyak ada yang dibawa ke Provinsi, oleh karena itu pihaknya dari polres Jayawijaya tak hanya mengawal pemerintah kabupaten saja tapi juga pemerintah provinsi.
“Kita mengaktifkan patroli agar berusaha mencegah sedini mungkin konflik yang dapat berkembang menjadi luas lagi khususnya di ibukota Provinsi Papua Pegunungan yang menjadi pusat pemerintahan,”jelasnya