Saturday, December 28, 2024
25.7 C
Jayapura

Polisi Pi Ajar Ajak Anak Binaannya Untuk Berani Bermimpi

OKSIBIL– 14 minggu berjalannya program Polisi Pi Ajar (Si-Ipar) dalam operasi Rasaka Cartenz 2023, tercatat sudah ada 31 anak putus sekolah yang dibina di Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.

31 anak putus sekolah itu nantinya akan diupayakan untuk mendapat ijazah non formal yakni paket A bagi anak putus sekolah ditingkat sekolah dasar. Selain itu juga ada puluhan anak-anak usia dini yang ikut bimbingan Si-Ipar di Oksibil, mereka berminat untuk belajar mengenal angka, berhitung dan membaca.

Iptu Jufri Rambu menjelaskan, pihaknya tidak hanya fokus kepada anak-anak yang putus sekolah, melainkan mengajak anak-anak usia dini untuk mau belajar. Seperti halnya yang dilakukannya di kampung Balusu, Distrik Oksibil, Senin (15/5).

Baca Juga :  Siap Kirim 100 Personel TNI ke Pegubin

“Disini itu kami ke kampung-kampung mencari anak-anak putus sekolah untuk membimbing mereka agar mau kembali bersekolah.  Nah di kampung Balusu ada 16 anak kemarin kami didik, dengan latar belakang putus sekolah maupun tidak bersekolah,” jelasnya.

Ia berharap dengan anak-anak mau kembali belajar bersekolah, mereka bisa kembali memiliki mimpi. Jufri merasa bangga bisa terlibat dalam operasi ini lantaran bisa mengerti kesulitan yang dihadapi anak-anak di kampung tersebut.

“Selain kemarin kami ajak mereka belajar, tentunya kami akan mendata mereka yang ingin mendapatkan ijazah non formal. Harapannya ketika mereka mendapatkan ijazah paket A, mereka bisa melanjutkan pendidikan formal di sekolah. Begitu juga anak-anak usia dini yang kita bina, diharapkan mereka bisa menapaki jenjang sekolah lebih tinggi,”Pungkasnya.(gin)

Baca Juga :  Program Keladi Sagu Obati Penderita Penyakit Kulit di Pelosok Puncak

OKSIBIL– 14 minggu berjalannya program Polisi Pi Ajar (Si-Ipar) dalam operasi Rasaka Cartenz 2023, tercatat sudah ada 31 anak putus sekolah yang dibina di Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.

31 anak putus sekolah itu nantinya akan diupayakan untuk mendapat ijazah non formal yakni paket A bagi anak putus sekolah ditingkat sekolah dasar. Selain itu juga ada puluhan anak-anak usia dini yang ikut bimbingan Si-Ipar di Oksibil, mereka berminat untuk belajar mengenal angka, berhitung dan membaca.

Iptu Jufri Rambu menjelaskan, pihaknya tidak hanya fokus kepada anak-anak yang putus sekolah, melainkan mengajak anak-anak usia dini untuk mau belajar. Seperti halnya yang dilakukannya di kampung Balusu, Distrik Oksibil, Senin (15/5).

Baca Juga :  Lewat Pesta Bakar Batu, Bangun Komunikasi Dengan Bersama Masyarakat Yahukimo

“Disini itu kami ke kampung-kampung mencari anak-anak putus sekolah untuk membimbing mereka agar mau kembali bersekolah.  Nah di kampung Balusu ada 16 anak kemarin kami didik, dengan latar belakang putus sekolah maupun tidak bersekolah,” jelasnya.

Ia berharap dengan anak-anak mau kembali belajar bersekolah, mereka bisa kembali memiliki mimpi. Jufri merasa bangga bisa terlibat dalam operasi ini lantaran bisa mengerti kesulitan yang dihadapi anak-anak di kampung tersebut.

“Selain kemarin kami ajak mereka belajar, tentunya kami akan mendata mereka yang ingin mendapatkan ijazah non formal. Harapannya ketika mereka mendapatkan ijazah paket A, mereka bisa melanjutkan pendidikan formal di sekolah. Begitu juga anak-anak usia dini yang kita bina, diharapkan mereka bisa menapaki jenjang sekolah lebih tinggi,”Pungkasnya.(gin)

Baca Juga :  Pramuka Saka Bhayangkara Harus jadi Pribadi yang Mandiri dan Terampil

Berita Terbaru

Artikel Lainnya