Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

18 Daerah di Papua Alami Kekosongan Stok Vaksin

JAYAPURA – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Aaron Rumainum menyampaikan, terdapat 18 Kabupaten di Papua yang mengalami kekosongan stok Vaksin  Covid-19.

Berdasarkan data satok vaksin per tanggal 4 Oktober 2022, daerah yang masih memiliki stok vaksin yakni Kabupaten Asmat, Biak Numfor, Deiyai, Jayapura, Keerom, Kepulauan Yapen, Mappi, Nabire, Sarmi, Tolikara dan Kota Jayapura.

“Tersisa sebanyak 3.714 vaksin plizer ED di 11 Kabupaten/kota di Papua,” kata dr Aaron saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Selasa (4/10)

Dikatakan dr Aaron, Dinas Kesehatan Provinsi pada 6 September lalu sudah bersurat ke pusat untuk pengiriman stok vaksin yang sudah mengalami kekosongan di gudang Dinkes Pemrov. Hanya saja, permintaan tersebut belum dipenuhi.

Baca Juga :  Bhabinkamtibmas Polres Yapen Dukung Pengembangan Tas Noken

“Pusat susah mengirim jika stok vaksin masih ada di Papua, terlebih pusat bacanya di aplikasi SMILE Provinsi. Selama stok vaksin di aplikasi masih ada, maka kita susah minta stok vaksin,” ucapnya.

Disampaikan dr Aaron, jika permintaan stok vaksin mau dipenuhi pusat maka jalan satu satunya adalah mengkosongkan stok vaksin yang ada di aplikasi data milik kabupaten/kota.

“Yang bisa kosogkan aplikasi stok vaksin adalah di puskesmas dan kabupaten/kota,” pungkasnya. (fia/gin])

JAYAPURA – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Aaron Rumainum menyampaikan, terdapat 18 Kabupaten di Papua yang mengalami kekosongan stok Vaksin  Covid-19.

Berdasarkan data satok vaksin per tanggal 4 Oktober 2022, daerah yang masih memiliki stok vaksin yakni Kabupaten Asmat, Biak Numfor, Deiyai, Jayapura, Keerom, Kepulauan Yapen, Mappi, Nabire, Sarmi, Tolikara dan Kota Jayapura.

“Tersisa sebanyak 3.714 vaksin plizer ED di 11 Kabupaten/kota di Papua,” kata dr Aaron saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Selasa (4/10)

Dikatakan dr Aaron, Dinas Kesehatan Provinsi pada 6 September lalu sudah bersurat ke pusat untuk pengiriman stok vaksin yang sudah mengalami kekosongan di gudang Dinkes Pemrov. Hanya saja, permintaan tersebut belum dipenuhi.

Baca Juga :  Covid Zero, Namun Ispa dan Diare Mendominasi

“Pusat susah mengirim jika stok vaksin masih ada di Papua, terlebih pusat bacanya di aplikasi SMILE Provinsi. Selama stok vaksin di aplikasi masih ada, maka kita susah minta stok vaksin,” ucapnya.

Disampaikan dr Aaron, jika permintaan stok vaksin mau dipenuhi pusat maka jalan satu satunya adalah mengkosongkan stok vaksin yang ada di aplikasi data milik kabupaten/kota.

“Yang bisa kosogkan aplikasi stok vaksin adalah di puskesmas dan kabupaten/kota,” pungkasnya. (fia/gin])

Berita Terbaru

Artikel Lainnya