Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Kembali Didapuk Penghargaan Nasional “Pendorong Ekonomi Kerakyatan”

JAKARTA – Lagi dan lagi, Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut., MUP., meraih penghargaan nasional. Kali ini, orang nomor satu di Kabupaten Keerom itu mendapatkan Apresiasi Tokoh Indonesia dari Tempo Media Group untuk kategori Pendorong Ekonomi Kerakyatan.

Penghargaan diterima langsung oleh Bupati Gusbager, yang diserahkan oleh Direktur Utama PT Info Media Digital (Tempo Grup) Wahyu Djatmika di The Ritz-Carlton Jakarta, Selasa (29/8).

Apresiasi ini merupakan wujud penghargaan Tempo terhadap tokoh-tokoh yang dinilai berkontribusi pada pembangunan di daerah masing-masing dan di tingkat nasional. Mereka mengukir prestasi sesuai bidangnya dan membuktikan karya nyata untuk masyarakat, untuk Indonesia.

Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut., MUP. berfoto bersama para peraih penghargaan di The Ritz-Carlton Jakarta, Selasa (29/8). (FOTO:Eryck / Cepos)

Bupati Keerom, Piter Gusbager tak sendirian. Apresiasi yang sama juga diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bandung, Kabupaten Dairi, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Sumba Barat Daya dan Kabupaten Gorontalo.

Bupati Gusbager dinilai mampu memanfaatkan potensi unggulan daerah melalui pertanian dan perkebunan guna mendorong perekonomian masyarakat. Dimana saat ini, Bupati Gusbager bersama Presiden RI Joko Widodo sedang berupaya untuk menjadikan Kabupaten Keerom sebagai lumbung pangan nasional budidaya jagung.

Diketahui, lebih dari 60 persen penduduk Kabupaten Keerom adalah petani, dan 30 persen lebih PDRB Kabupaten Keerom dikontribusikan oleh lapangan usaha pertanian. Terdapat tiga tipe pertanian di Kabupaten Keerom yaitu pertanian lahan basah dengan sawah memproduksi padi dan beras, yang kedua adalah adalah tipe lahan kering dengan ladang dan kebun memproduksi jagung, sayur, buah buahan dan ubi-ubian. Tipe lahan campuran umumnya seperti dusun sagu dan peternakan ikan air tawar serta hasil hutan.

Untuk budidaya jagung sendiri yang dikembangkan saat ini sudah seluas 500 hektar yang telah dibuka dengan hasil panen harga rata-rata jagung kering Rp 6.000 per. Sehingga potensi pengembangan jagung nasional di Kabupaten Keerom memiliki prospek yang besar sesuai dengan arahan Bapak Presiden dalam kunjungannya agar produksi jagung Kabupaten Keerom dapat menyuplai kebutuhan jagung tanah Papua.

Baca Juga :  Tingkatkan Kapasitas, Asah Kemampuan Jurnalistik 

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Keerom bersama Pemerintah Pusat terus berupaya menyediakan peralatan pertanian guna meningkatkan kemampuan petani. Juga melalui pelatihan dan menyiapkan obat-obatan dan prasarana pertanian lainnya termasuk pasar. Agar program lumbung jagung Kabupaten Keerom dapat meningkatkan perekonomian petani, memajukan pertanian dan memajukan daerah.

Direktur Utama PT Tempo Inti Media, Arif Zulkifli mengatakan, kolaborasi antara Tempo dan Pemda, selalu dirayakan bersama sebagai tonggak kemajuan pembangunan dan pemenuhan kebutuhan dasar publik.

“Apresiasi ini adalah penghargaan Tempo untuk semua mitra kami, Pemerintah Daerah di seluruh penjuru nusantara, yang telah bekerjasama dengan Tempo dalam mewujudkan pencapaian luar biasa dari berbagai hal, demi kemajuan Indonesia,” ungkap Arif Zulkifli dalam sambutannya.

Kata Zulkifli, sebagai media, Tempo tidak hanya hadir memberikan informasi mengenai kinerja Kepala Daerah hingga pelosok negeri. Namun mereka juga menyediakan tolak ukur keberhasilan pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai tantangan dan hambatan dalam membangun daerah masing-masing.

Dia menuturkan bahwa Apresiasi Tokoh Nasional ini mereka berikan kepada para pemimpin daerah dengan penilaian yang objektif melalui pengumpulan data dan informasi yang valid dari berbagai sumber baik Badan Pusat Statistik, berbagai media dan sumber lapangan sesuai dengan pertimbangan dari berbagai indikator serta menggunakan data dari berbagai lembaga lainnya. Termasuk melibatkan para koresponden di daerah untuk mencari informasi akurat. Dimana tahun ini, Tempo memberikan Apresiasi Tokoh Indonesia untuk 8 kategori.

“Acara ini sudah berlangsung selama 15-20 tahun dan terus dipelihara dan kami berharap apa yang dilakukan oleh kepala daerah benar-benar bisa dirasakan oleh rakyatnya di daerah. Pemda adalah ujung tombak, garda terdepan yang langsung berhubungan dengan masyarakat di daerah masing-masing. Kepala daerah harus bisa memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya.

Baca Juga :  Marthen Kogoya Dinilai Berhasil Memimpin Tolikara

Kemudian Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian yang turut hadir dalam acara ini menyampaikan apresiasi atas kegiatan tersebut. Sebab menurutnya, apresiasi ini membantu dirinya selaku pembina dan pengawas pemerintah daerah untuk bisa melakukan evaluasi.

“Saya melihat bahwa ini sangat penting dan kompetitif, ada sebanyak 552 kepala daerah di Indonesia, 38 Gubernur, 98 Walikota dan 416 Bupati. Dan selamat kepada kepala daerah yang terpilih sebagai tokoh Indonesia, dan semoga yang belum mendapatkan apresiasi bisa ditingkatkan lagi,” pintanya.

Diketahui, dalam Apresiasi Tokoh Indonesia tahun ini, dari 8 kategori, Tempo hanya memberikan apresiasi kepada 10 Gubernur dan 32 Bupati/Walikota.

Sementara itu, Bupati Keerom, Piter Gusbager juga memberikan apresiasi kepada Tempo dan seluruh jajaran atas apresiasi yang diberikan sebagai bentuk penghargaan kepada pemimpin di daerah.

“Dan ini memberikan satu kesempatan kepada kita untuk mengevaluasi, tapi juga ini menjadi penyemangat atau motivasi bagi pemimpin di daerah untuk terus melayani, mengabdikan diri dan berinovasi untuk membangun daerah masing-masing sesuai dengan potensi unggulan daerah,” ujarnya.

Dia berharap, penghargaan tersebut tidak hanya sebagai simbol dalam ajang kompetisi kepada daerah. Namun karya mereka harus benar-benar nyata di lapangan, sehingga apa yang mereka lakukan benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

“Masyarakat yang meningkat ekonominya lewat pertanian dan perkebunan, lewat UMKM dan potensi unggulan daerah lain, ekonomi daerah akan terangkat, ekonomi rumah tangga juga terangkat sehingga akan menunjang pembangunan nasional,” ucapnya.

Sebagai informasi, penghargaan ini merupakan penghargaan nasional ketujuh yang diraih oleh Pemerintah Kabupaten Keerom di bawah kepemimpinan Piter-Wahfir selama kurang lebih dua tahun. (eri/wen)

JAKARTA – Lagi dan lagi, Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut., MUP., meraih penghargaan nasional. Kali ini, orang nomor satu di Kabupaten Keerom itu mendapatkan Apresiasi Tokoh Indonesia dari Tempo Media Group untuk kategori Pendorong Ekonomi Kerakyatan.

Penghargaan diterima langsung oleh Bupati Gusbager, yang diserahkan oleh Direktur Utama PT Info Media Digital (Tempo Grup) Wahyu Djatmika di The Ritz-Carlton Jakarta, Selasa (29/8).

Apresiasi ini merupakan wujud penghargaan Tempo terhadap tokoh-tokoh yang dinilai berkontribusi pada pembangunan di daerah masing-masing dan di tingkat nasional. Mereka mengukir prestasi sesuai bidangnya dan membuktikan karya nyata untuk masyarakat, untuk Indonesia.

Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut., MUP. berfoto bersama para peraih penghargaan di The Ritz-Carlton Jakarta, Selasa (29/8). (FOTO:Eryck / Cepos)

Bupati Keerom, Piter Gusbager tak sendirian. Apresiasi yang sama juga diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bandung, Kabupaten Dairi, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Sumba Barat Daya dan Kabupaten Gorontalo.

Bupati Gusbager dinilai mampu memanfaatkan potensi unggulan daerah melalui pertanian dan perkebunan guna mendorong perekonomian masyarakat. Dimana saat ini, Bupati Gusbager bersama Presiden RI Joko Widodo sedang berupaya untuk menjadikan Kabupaten Keerom sebagai lumbung pangan nasional budidaya jagung.

Diketahui, lebih dari 60 persen penduduk Kabupaten Keerom adalah petani, dan 30 persen lebih PDRB Kabupaten Keerom dikontribusikan oleh lapangan usaha pertanian. Terdapat tiga tipe pertanian di Kabupaten Keerom yaitu pertanian lahan basah dengan sawah memproduksi padi dan beras, yang kedua adalah adalah tipe lahan kering dengan ladang dan kebun memproduksi jagung, sayur, buah buahan dan ubi-ubian. Tipe lahan campuran umumnya seperti dusun sagu dan peternakan ikan air tawar serta hasil hutan.

Untuk budidaya jagung sendiri yang dikembangkan saat ini sudah seluas 500 hektar yang telah dibuka dengan hasil panen harga rata-rata jagung kering Rp 6.000 per. Sehingga potensi pengembangan jagung nasional di Kabupaten Keerom memiliki prospek yang besar sesuai dengan arahan Bapak Presiden dalam kunjungannya agar produksi jagung Kabupaten Keerom dapat menyuplai kebutuhan jagung tanah Papua.

Baca Juga :  Sambut HUT RI ke-78, Pj Bupati Tolikara Canangkan 1000 Bendera Merah Putih

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Keerom bersama Pemerintah Pusat terus berupaya menyediakan peralatan pertanian guna meningkatkan kemampuan petani. Juga melalui pelatihan dan menyiapkan obat-obatan dan prasarana pertanian lainnya termasuk pasar. Agar program lumbung jagung Kabupaten Keerom dapat meningkatkan perekonomian petani, memajukan pertanian dan memajukan daerah.

Direktur Utama PT Tempo Inti Media, Arif Zulkifli mengatakan, kolaborasi antara Tempo dan Pemda, selalu dirayakan bersama sebagai tonggak kemajuan pembangunan dan pemenuhan kebutuhan dasar publik.

“Apresiasi ini adalah penghargaan Tempo untuk semua mitra kami, Pemerintah Daerah di seluruh penjuru nusantara, yang telah bekerjasama dengan Tempo dalam mewujudkan pencapaian luar biasa dari berbagai hal, demi kemajuan Indonesia,” ungkap Arif Zulkifli dalam sambutannya.

Kata Zulkifli, sebagai media, Tempo tidak hanya hadir memberikan informasi mengenai kinerja Kepala Daerah hingga pelosok negeri. Namun mereka juga menyediakan tolak ukur keberhasilan pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai tantangan dan hambatan dalam membangun daerah masing-masing.

Dia menuturkan bahwa Apresiasi Tokoh Nasional ini mereka berikan kepada para pemimpin daerah dengan penilaian yang objektif melalui pengumpulan data dan informasi yang valid dari berbagai sumber baik Badan Pusat Statistik, berbagai media dan sumber lapangan sesuai dengan pertimbangan dari berbagai indikator serta menggunakan data dari berbagai lembaga lainnya. Termasuk melibatkan para koresponden di daerah untuk mencari informasi akurat. Dimana tahun ini, Tempo memberikan Apresiasi Tokoh Indonesia untuk 8 kategori.

“Acara ini sudah berlangsung selama 15-20 tahun dan terus dipelihara dan kami berharap apa yang dilakukan oleh kepala daerah benar-benar bisa dirasakan oleh rakyatnya di daerah. Pemda adalah ujung tombak, garda terdepan yang langsung berhubungan dengan masyarakat di daerah masing-masing. Kepala daerah harus bisa memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya.

Baca Juga :  Kader Malaria jadi Corong Pelayanan hingga ke Kampung

Kemudian Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian yang turut hadir dalam acara ini menyampaikan apresiasi atas kegiatan tersebut. Sebab menurutnya, apresiasi ini membantu dirinya selaku pembina dan pengawas pemerintah daerah untuk bisa melakukan evaluasi.

“Saya melihat bahwa ini sangat penting dan kompetitif, ada sebanyak 552 kepala daerah di Indonesia, 38 Gubernur, 98 Walikota dan 416 Bupati. Dan selamat kepada kepala daerah yang terpilih sebagai tokoh Indonesia, dan semoga yang belum mendapatkan apresiasi bisa ditingkatkan lagi,” pintanya.

Diketahui, dalam Apresiasi Tokoh Indonesia tahun ini, dari 8 kategori, Tempo hanya memberikan apresiasi kepada 10 Gubernur dan 32 Bupati/Walikota.

Sementara itu, Bupati Keerom, Piter Gusbager juga memberikan apresiasi kepada Tempo dan seluruh jajaran atas apresiasi yang diberikan sebagai bentuk penghargaan kepada pemimpin di daerah.

“Dan ini memberikan satu kesempatan kepada kita untuk mengevaluasi, tapi juga ini menjadi penyemangat atau motivasi bagi pemimpin di daerah untuk terus melayani, mengabdikan diri dan berinovasi untuk membangun daerah masing-masing sesuai dengan potensi unggulan daerah,” ujarnya.

Dia berharap, penghargaan tersebut tidak hanya sebagai simbol dalam ajang kompetisi kepada daerah. Namun karya mereka harus benar-benar nyata di lapangan, sehingga apa yang mereka lakukan benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

“Masyarakat yang meningkat ekonominya lewat pertanian dan perkebunan, lewat UMKM dan potensi unggulan daerah lain, ekonomi daerah akan terangkat, ekonomi rumah tangga juga terangkat sehingga akan menunjang pembangunan nasional,” ucapnya.

Sebagai informasi, penghargaan ini merupakan penghargaan nasional ketujuh yang diraih oleh Pemerintah Kabupaten Keerom di bawah kepemimpinan Piter-Wahfir selama kurang lebih dua tahun. (eri/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya