Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Empat Kabupaten di Papua Capai Target SKDR

JAYAPURA – Kelengkapan laporan SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon) minggu ke-24 tahun 2022 sebesar 31.05% dan ketepatan sebesar 30.13%. Kelengkapan dan ketepatan mengalami penurunan masing-masing sebesar 5% dan 5% dibandingkan minggu sebelumnya (minggu-23).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Aaron Rumainum menyampaikan, terdapat empat kabupaten yang telah mencapai target kelengkapan dan ketepatan pada minggu ke-24 yaitu Kabupaten Mappi, Biak, Jayapura, dan Kabupaten Mimika.

“Untuk meningkatkan kinerja pelaporan SKDR, Dinas Kesehatan Kab/Kota diharapkan untuk terus mengingatkan Puskesmas untuk mengirimkan laporan SKDR paling lambat setiap selasa dalam minggu berjalan,” kata dr Aaron.

Dikatakannya, Dinas Kesehatan Kab/Kota melakukan identifikasi kecamatan dan puskesmas yang mengalami peningkatan Malaria Konfirmasi, ILI, diare akut, kolera pneumonia, HFMD, demam tifoid, susp, dengue, diare berdarah/disentri, susp campak dan susp, tetanus.

Baca Juga :  16 Nakes Puskesmas Tanjung Ria Terpapar Covid

“Lakukan validasi data dan investigasi bila ada indikasi KLB Lakukan pengambilan swab PCR, TCM, atau RDT antigen (sesuai kriteria wilayah) pada semua kasus ILI dan Pneumonia yang berkunjung ke Puskesmas untuk deteksi kasus Covid-19,” terang dr Aaron.

Lanjutnya, saat melakukan rekapitulasi kasus mingguan pengelola SKDR harus memperhatikan kasus PD3I seperti campak-rubella, AFP, difteri, pertusis dan T.

“Alert atau signal yang muncul pada system SKDR bukan berarti telah terjadi KLB, namun merupakan pra KLB yang mengharuskan petugas untuk melakukan respon cepat agar tidak terjadi KLB,” jelasnya.

Dikatakan, capaian verifikasi alert pada minggu ke-24 adalah 98% dan sudah melewati dari jumlah target nasional (90%). Dinas Kesehatan Kab/Kota harus melakukan verifikasi Alert setiap minggu dan Dinas Kesehatan dapat melakukan Hospital Review Record (HRR) dan surveilans aktif untuk meningkatkan penemuan kasus PD3I. (fia/gin)

Baca Juga :  Pastikan Vaksinasi Berjalan Disemua Daeah di Papua

JAYAPURA – Kelengkapan laporan SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon) minggu ke-24 tahun 2022 sebesar 31.05% dan ketepatan sebesar 30.13%. Kelengkapan dan ketepatan mengalami penurunan masing-masing sebesar 5% dan 5% dibandingkan minggu sebelumnya (minggu-23).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Aaron Rumainum menyampaikan, terdapat empat kabupaten yang telah mencapai target kelengkapan dan ketepatan pada minggu ke-24 yaitu Kabupaten Mappi, Biak, Jayapura, dan Kabupaten Mimika.

“Untuk meningkatkan kinerja pelaporan SKDR, Dinas Kesehatan Kab/Kota diharapkan untuk terus mengingatkan Puskesmas untuk mengirimkan laporan SKDR paling lambat setiap selasa dalam minggu berjalan,” kata dr Aaron.

Dikatakannya, Dinas Kesehatan Kab/Kota melakukan identifikasi kecamatan dan puskesmas yang mengalami peningkatan Malaria Konfirmasi, ILI, diare akut, kolera pneumonia, HFMD, demam tifoid, susp, dengue, diare berdarah/disentri, susp campak dan susp, tetanus.

Baca Juga :  Pemerintah Maksimalkan Capaian Vaksin Covid-19  Dosis Kedua

“Lakukan validasi data dan investigasi bila ada indikasi KLB Lakukan pengambilan swab PCR, TCM, atau RDT antigen (sesuai kriteria wilayah) pada semua kasus ILI dan Pneumonia yang berkunjung ke Puskesmas untuk deteksi kasus Covid-19,” terang dr Aaron.

Lanjutnya, saat melakukan rekapitulasi kasus mingguan pengelola SKDR harus memperhatikan kasus PD3I seperti campak-rubella, AFP, difteri, pertusis dan T.

“Alert atau signal yang muncul pada system SKDR bukan berarti telah terjadi KLB, namun merupakan pra KLB yang mengharuskan petugas untuk melakukan respon cepat agar tidak terjadi KLB,” jelasnya.

Dikatakan, capaian verifikasi alert pada minggu ke-24 adalah 98% dan sudah melewati dari jumlah target nasional (90%). Dinas Kesehatan Kab/Kota harus melakukan verifikasi Alert setiap minggu dan Dinas Kesehatan dapat melakukan Hospital Review Record (HRR) dan surveilans aktif untuk meningkatkan penemuan kasus PD3I. (fia/gin)

Baca Juga :  Pencabutan PPKM, Jumlah Warga Yang PCR di Labkesda Menurun

Berita Terbaru

Artikel Lainnya