KARUBAGA-Penjabat (Pj) Bupati Tolikara, Marthen Kogoya, SH.,M.AP menyerahkan secara simbolis Bantuan Cadangan Beras Pemerintah Tahap II dan III kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dipusatkan di lapangan Merah Putih Karubaga, Rabu (26/7/2023).
Pj Bupati Marthen Kogoya dalam arahannya pada kesempatan itu mengatakan, bantuan beras sebanyak 23 ton diberikan kepada KPM berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tolikara.
“Saya serahkan secara simbolis kepada penerima bantuan beras di Distrik Karubaga, distrik-disrik lain nanti menyesuaikan. Jadi 46 distrik semuanya mendapat bantuan beras ini,” ujar Pj Bupati Marthen Kogoya didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Desman Penggu
Selanjutnya Pj Bupati Marthen Kogoya meminta kepada para kepala distrik dan kepala kampung untuk mengawal proses penyaluran beras agar bisa sampai kepada masyarakat penerima bantuan. Ia pun menegaskan, jika masyarakat melihat pegawai atau petugas menjual beras bantuan maka harus segera membuat laporan.
“Saya harap bapak kepala dinas dan staf, kepala distrik, lurah dan kepala kampung, layani masyarakat kita dengan baik, supaya beras ini sampai di kampung-kampung. Kalau ada yang dapat informasi atau lihat staf/pegawai Pemda yang jual beras bantuan, harus segera lapor saya supaya kita proses di Polisi,” kata Pj Bupati Marthen Kogoya.
Seperti diberikan sebelumnya, saat me-launching Penyaluran Bantuan Cadangan Beras Pemerintah untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Rabu (9/5/2023) lalu, Pj Bupati Marthen Kogoya juga berpesan agar penyaluran beras dikawal secara baik agar bisa membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
“Dalam penyaluran beras bantuan, jangan sampai terjadi penyimpangan, harus sampai kepada masyarakat yang berhak menerima bantuan. Instansi teknis terkait harus betul-betul mengawal proses penyaluran beras bantuan ini supaya semua lancar,” pesan Pj Bupati Marthen Kogoya.
Pj Bupati Marthen Kogoya saat itu juga menjelaskan, penyaluran bantuan cadangan beras merupakan bagian dari upaya pengendalian harga barang selama krisis pangan dunia sejak gagal panen padi atau gandum akibat perubahan cuaca. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap berkebun untuk menjaga ketersediaan pangan lokal.(Diskominfo Tolikara)*