Saturday, March 1, 2025
22.3 C
Jayapura

Business Meeting 2025  Untuk Merumuskan Strategi Bisnis Dalam Pencapaian Target

Lanjutnya, rencana kebijakan perdagangan di Amerika Serikat (AS) melalui kenaikan tarif impor, komoditas, melambat menjadi 3,1% dari sebesar 3,2% pada 2024 yang berimbas pada penguatan mata uang dolar AS secara luas terus berlanjut disertai berbaliknya preferensi investor global dengan memindahkan alokasi portofolionya kembali ke AS. Hal ini meningkatkan tekanan pelemahan berbagai mata uang dunia dan menahan aliran masuk modal asing ke negara berkembang termasuk Indonesia.

Diakui, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga didukung oleh permintaan domestic,  sehingga pemerintah tetap optimis pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,8% – 5,6% dengan indicator positif di akhir tahun 2024 berupa Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap sehat dan mendukung terjaganya stabilitas eksternal.

Baca Juga :  Bupati Kogoya Siap Laksanakan Putusan PTUN

Sedangkan pertumbuhan ekonomi regional Papua diakhir 2024 di kisaran 1,66% dan Papua Barat di kisaran 5,0%-5,8%. Memperhatikan kondisi ekonomi global dan nasional di tahun 2024, maka sesuai hasil konsesus perbankan nasional memperkirakan bahwa, Pertama, perang dagang AS dan china akan terus berlanjut setelah terpilihnya Presiden Donald Trumph dan dampak perang timur tengah masih cukup kuat pada harga minyak dan current account deficit.

Kedua, target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 masih diperkirakan sama dengan tahun 2024. Dan Ketiga, di Tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo, belanja pemerintah banyak terserap untuk program pemerintah yang diharapkan mampu menggeliatkan konsumsi domestic.

“Dalam situasi ketidakpastian perekonomian dan tantangan di tahun 2024, Oleh karena Pertolongan Tuhan dan Kerja keras, kerja cerdas serta kolaborasi bersama maka Bank Papua berhasil membukukan kinerja positif dengan total Pendapatan sebesar Rp 2.675 miliar, tumbuh 0,53% dari tahun 2023 sebesar Rp 2.661 miliar. Serta diimbangi efisiensi dan kontrol biaya sehingga Bank Papua berhasil meraih laba kotor sebesar Rp 583 miliar atau naik 6,87% dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp 545 miliar dan laba bersih Rp 452 miliar, naik 6,01% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 427 miliar,” ujarnya.

Baca Juga :  Unggul Perolehan Suara, Pasangan DY-EM Deklarasikan Kemenangan

Lanjutnya, rencana kebijakan perdagangan di Amerika Serikat (AS) melalui kenaikan tarif impor, komoditas, melambat menjadi 3,1% dari sebesar 3,2% pada 2024 yang berimbas pada penguatan mata uang dolar AS secara luas terus berlanjut disertai berbaliknya preferensi investor global dengan memindahkan alokasi portofolionya kembali ke AS. Hal ini meningkatkan tekanan pelemahan berbagai mata uang dunia dan menahan aliran masuk modal asing ke negara berkembang termasuk Indonesia.

Diakui, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga didukung oleh permintaan domestic,  sehingga pemerintah tetap optimis pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,8% – 5,6% dengan indicator positif di akhir tahun 2024 berupa Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap sehat dan mendukung terjaganya stabilitas eksternal.

Baca Juga :  Masyarakat Diingatkan Siaga Covid

Sedangkan pertumbuhan ekonomi regional Papua diakhir 2024 di kisaran 1,66% dan Papua Barat di kisaran 5,0%-5,8%. Memperhatikan kondisi ekonomi global dan nasional di tahun 2024, maka sesuai hasil konsesus perbankan nasional memperkirakan bahwa, Pertama, perang dagang AS dan china akan terus berlanjut setelah terpilihnya Presiden Donald Trumph dan dampak perang timur tengah masih cukup kuat pada harga minyak dan current account deficit.

Kedua, target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 masih diperkirakan sama dengan tahun 2024. Dan Ketiga, di Tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo, belanja pemerintah banyak terserap untuk program pemerintah yang diharapkan mampu menggeliatkan konsumsi domestic.

“Dalam situasi ketidakpastian perekonomian dan tantangan di tahun 2024, Oleh karena Pertolongan Tuhan dan Kerja keras, kerja cerdas serta kolaborasi bersama maka Bank Papua berhasil membukukan kinerja positif dengan total Pendapatan sebesar Rp 2.675 miliar, tumbuh 0,53% dari tahun 2023 sebesar Rp 2.661 miliar. Serta diimbangi efisiensi dan kontrol biaya sehingga Bank Papua berhasil meraih laba kotor sebesar Rp 583 miliar atau naik 6,87% dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp 545 miliar dan laba bersih Rp 452 miliar, naik 6,01% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 427 miliar,” ujarnya.

Baca Juga :  Bupati hadiri Syukuran KCP Bank Papua  Distrik Abenaho

Berita Terbaru

Artikel Lainnya