“Kami berterima kasih kepada Pak Bupati dan Wakil Bupati lewat dinas yang sudah memberikan kami bantuan, juga kepada Bapak Kapolres, Wakapolres, dan Kapolsek Biak Kota,” ujarnya.
Meskipun tantangan cedera dan izin orang tua selalu ada dalam olahraga keras ini, Aipda Marlon melihat masa depan cerah. Ia berharap adanya kejuaraan internal daerah sebagai ajang menjaring bibit-bibit potensial, sekaligus memicu pertumbuhan sasana-sasana baru.
“Dengan eksistensi Sasana Ambroben Boxing Club, sejumlah sasana baru sudah bermunculan. Sudah mulai berkembang, teman-teman atlet sudah mulai aktif, atletnya juga sudah mulai banyak,” tuturnya bangga.
Digelarnya turnamen tinju di Biak, baik di GOR maupun lokasi ikonik seperti Hanggar, diyakini tidak hanya akan mengaktifkan semangat olahraga, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi lokal dan UMKM. “Ini bisa kembali lagi mengaktifkan ekonomi di Biak,” pungkasnya.
Kisah Aipda Marlon Rumbiak dan Ambroben Boxing Club adalah cerminan nyata dari semangat “Polri Untuk Masyarakat.” Lebih dari sekadar menjaga keamanan, ia membuktikan bahwa dengan kepedulian dan dedikasi, seorang anggota Polri dapat menjadi agen perubahan positif, merangkul generasi muda, dan merajut kembali harapan untuk masa depan yang lebih baik, satu pukulan demi satu pukulan, di atas ring tinju Biak. (*/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos