Bagi Nakes, Pejabat Publik dan Manula*
WAMENA—Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya dalam waktu dekat akan melakukan vaksin booster kepada petugas kesehatan, pejabat publik dan masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi dua kali.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, dr. Willy E. Mambieuw, SpB menyatakan, stok vaksinasi saat ini sudah ada di gudang farmasi dinas kesehatan dan pihaknya segera memberikan vaksin itu kepada tenaga kesehatan, pejabat publik, Manula dan masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi dua kali.
“ Tahapan vaksinasi selanjutnya, kita akan masuk ke tahap Booster, artinya semua yang sudah pernah melakukan vaksin sekali dan dua kali ini akan diberikan vaksin Booster,”ungkapnya Sabtu (19/2 ), kemarin.
Menurutnya, untuk yang pertama mendapatkan booster adalah petugas kesehatan, pejabat publik dan Manula, sebab jika dilihat sekarang ini, jumlah angka Covid -19 di Jayawijaya semakin tinggi dan jalan satu -satunya untuk menghambatnya adalah dengan melakukan vaksinasi.
“ Sekarang kita lihat pemerintah sudah mulai membuka rute penerbangan keluar negeri tanpa harus lagi melakukan karantina, sehingga untuk mencegah virus itu, hanya jalan satu -satunya dengan melakukan vaksinasi,”jelas Kadinkes.
Diungkapkan, hanya dengan vaksinasi bisa menghambat virus itu, tidak ada jalan lain lagi , sehingga dengan vaksinasi, gejala -gejala berat dari virus ini bisa diminimalisir.
“Kita bisa lihat dampak dari vaksinasi, meskipun masih terpapar Covid -19, namun tidak sampai bergejala berat , ada beberapa pasien yang bergejala dan harus dirawat di RSUD Wamena juga tidak menggunakan peralatan ventilator karena memang tidak berat,”katanya.
Ia menyatakan, setelah pemberian Booster ini kepada tenaga medis, pejabat publik dan Manula, barulah nanti Dinkes akan memberikan lagi kepada masyarakat yang telah mendapatkan vaksinasi pertama dan kedua.
“ Ini akan berjalan bertahap, stok vaksin kami sudah ada, tinggal kami mulai melakukan pendistribusian tahap pertama ini untuk dilakukan vaksinasi,”bebernya.
Ia menambahkan, masyaraskat yang berdomisili di kampung dan distrik ini yang menjadi masalah, karena sampai saat ini belum banyak yang mau menerima vaksinasi, petugas yang turun ke sana juga sudah memberikan sosialisasi, namun hanya beberapa saja yang mau divaksin.(jo/tho)