Di Papua, Muhammadiyah bukan hanya sebagai organisasi dakwah, tetapi mitra kemanusiaan, penebar pencerahan, dan penyemai peradaban sejak hadir di Bumi Cenderawasih pada tahun 1926. Untuk ketahui bersama Papua tanah penuh potensi, seperti kekayaan alam, budaya yang agung, dan keragaman etnik adalah anugerah Allah.
“Namun kita juga menyadari adanya tantangan yang dihadapi di antaranya pendidikan yang belum merata, akses kesehatan, kesenjangan ekonomi, dan kebutuhan akan ruang aman untuk tumbuhnya sumber daya manusia unggul,” ujarnya.
Maka sesuai dengan tema Milad 113 Muhammadiyah, kesejahteraan bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga martabat manusia, cahaya ilmu, kesehatan yang layak, dan kehidupan sosial yang damai.
Untuk itu, Muhammadiyah di Papua memiliki komitmen yang perlu diupayakan dan dilakukan Pemajuan Pendidikan Berkemajuan Muhammadiyah di Papua berkomitmen memperkuat seluruh amal usaha Pendidikan dari TK, SD, SMP, MTS SMA, SMK hingga perguruan tinggi.
“Kita akan memperluas akses pendidikan berkualitas, memperbaiki manajemen sekolah, meningkatkan kompetensi guru, dan mendorong digitalisasi pembelajaran.
Karena Pendidikan adalah pondasi utama kemajuan dan beradapan,” lanjutnya menjelaskan.
Selain pendidikan, Penguatan Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan juga menjadi program prioritas Muhammadiyah Papua. Dengan semangat Milad ini, muhamadiyah memperluas gerakan kemanusiaan, serta penguatan gerakan MDMC untuk kesiapsiagaan bencana dan layanan-layanan kemanusiaan lainnya.