JAYAPURA-Pekan Seni Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik III tingkat Kota Jayapura resmi ditutup pada Jumat (15/8). Dari empat mata lomba yang digelar, Paroki Juru Selamat Kotaraja kembali keluar sebagai juara umum. Kemenangan ini sekaligus memastikan piala bergilir menjadi piala tetap bagi mereka, setelah berhasil meraih juara umum tiga kali berturut-turut di tingkat kota.
Ketua Umum Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik (LP3K) Kota Jayapura, Frans Pekey, dalam sambutannya menegaskan bahwa Pesparani adalah wadah untuk memupuk persaudaraan, saling belajar, dan saling menghibur antarumat Katolik. Ia menyampaikan, LP3K berkomitmen menggelar Pesparani setiap tiga tahun sekali.
“Pesparani pertama digelar tahun 2019, kedua pada 2022, dan tahun ini memasuki Pesparani III. Selanjutnya akan kembali digelar pada 2028,” ujar Frans.
Namun sebelum menuju ajang tersebut, umat Katolik di Jayapura diharapkan mempersiapkan diri mengikuti Pesparani tingkat Provinsi Papua di Biak pada 2026 dan Pesparani tingkat nasional di Timika pada 2027.
“Kegiatan ini bukan sekadar soal juara. Lebih penting bagaimana meningkatkan partisipasi umat di setiap paroki. Tidak ada artinya juara jika paroki kita mati tanpa keterlibatan aktif umat,” tegasnya.
Frans menjelaskan, juara umum diberikan kepada paroki yang memperoleh medali terbanyak sekaligus mengikuti seluruh mata lomba. Ia berharap kemenangan ini menjadi motivasi bagi paroki lain. “Bagi yang belum juara, jangan patah semangat. Teruslah berlatih, karena kesempatan itu akan datang,” pesannya.