Wednesday, August 20, 2025
22.2 C
Jayapura

Bupati Tolikara, Willem Wandik Buka Musrenbang RPJMD 2025–2029

Adapun Misi pembangunan daerah yang harus menjadi pedoman seluruh perangkat SKPD/OPD dalam penyusunan Renstra Pemda Tolikara meliputi, pertama, mengembangkan Tolikara sebagai pusat kerohanian dan pusat kebudayaan. Kedua, melestarikan lingkungan hidup yang selaras dengan adat dan budaya. Ketiga, meningkatkan infrastruktur daerah yang adil dan merata. Keempat, mengembangkan kualitas sumber daya manusia unggulan dan berkelanjutan. Kelima, mengembangkan perekonomian daerah dari kampung sampai ke kota.Keenam, menciptakan pelayanan publik yang berkualitas melalui tata kelola pemerintahan yang baik.

Selain itu, penyusunan RPJMD juga harus selaras dengan Program Unggulan Daerah Kabupaten Tolikara 2025–2029, antara lain, pertama, pembangunan manusia unggulan dengan target menghasilkan 50 doktor, 100 master, 1.000 sarjana, serta menjalankan program 1.000 Hari Kehidupan (HPK) dan pemberian makan bergizi bagi anak-anak serta ibu hamil/menyusui.

Bupati Willem Wandik, Sos didampingi Wakil Bupati Yotam Wonda, SH.,M.Si dan Sekda Yosua Noak Douw, S.Sos M,Si.,MA saat berfoto bersama usai pelaksanaan pembukaan Musrenbang di Karubaga, Kamis (14/8)

Kedua, pembukaan isolasi daerah melalui pembangunan jalan, transportasi sungai, dan transportasi udara. Ketiga, pembangunan Tolikara aman dan damai melalui kerukunan antar warga, tokoh adat, tokoh agama, dan pemimpin politik. Keempat, pengembangan komoditas unggulan daerah disektor pertanian, perkebunan, peternakan, sumber daya lokal, dan modernisasi teknologi.

Baca Juga :  Hanya Rawat 8 Pasien, LPMP Dinilai Tak Efektif Lagi

Kelima, pembangunan kawasan pemerintahan terpadu yang dilengkapi fasilitas teknologi informasi untuk pelayanan publik.

Willem Wandik juga menyinggung tentang sejumlah program nasional yang menjadi perhatian utama dalam pembangunan daerah kabupaten Tolikara, diantaranya Koperasi Merah Putih dan program perumahan rakyat. “Sebagai pemimpin daerah dan juga sebagai bagian dari elemen rakyat di Tolikara, kami mengajak kita semua untuk bersyukur dan menaruh kebanggaan karena Kabupaten Tolikara telah mencatatkan capaian tertinggi se-Provinsi Papua Pegunungan, dalam pendaftaran Koperasi Kampung Merah Putih, dengan total 37 koperasi resmi yang terdaftar di hadapan notaris” ucapnya.

“Kita juga patut mencatat bahwa Pemda Tolikara mendapatkan keistimewaan sebagai kabupaten pertama di Papua Pegunungan, yang mendapatkan atensi kunjungan kerja dari Dirjen Perumahan Perdesaan, Kementerian Perumahan Republik Indonesia. Kunjungan ini, kita manfaatkan sebaik-baiknya dengan memutuskan, untuk mengimplementasikan Pendekatan Local Wisdom dalam pembangunan perumahan rakyat, yakni model perumahan komunal berbasis kebiasaan/adat Suku Dani,” jelasnya.

Baca Juga :  Pemkab Sarmi Komitmen Tegakkan Supremasi Hukum dalam Penataan Distrik

Beberapa poin penting lainnya yang disampaikan bupati saat membuka Musrenbang RPJMD adalah membangun kerja sama penerbangan perintis dengan sejumlah maskapai, kerja sama pengembangan SDM dengan Universitas Cenderawasih (Uncen) dan kerja sama tata kelola lingkungan dengan Universitas Papua (Unipa), revitalisasi bukit doa disejumlah distrik, menjaga daya beli masyarakat di tengah inflasi tinggi, pengembangan pangan lokal dan sinergi program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Selain itu, ia juga menyampaikan sejumlah arahan kepada setiap OPD terutama menjaga konsistensi dalam penyusunan RPJMD sesuai prosedur hukum dan teknis yang berlaku. Ia meminta agar tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan dilobatkan dalam proses perencanaan untuk memastikan pembangunan sesuai aspirasi lokal. Hendaknya anggaran dikelola secara efisien, transparan, dan akuntabel demi mendukung keberhasilan RPJMD Pemda Tolikara 2025 – 2029.

Adapun Misi pembangunan daerah yang harus menjadi pedoman seluruh perangkat SKPD/OPD dalam penyusunan Renstra Pemda Tolikara meliputi, pertama, mengembangkan Tolikara sebagai pusat kerohanian dan pusat kebudayaan. Kedua, melestarikan lingkungan hidup yang selaras dengan adat dan budaya. Ketiga, meningkatkan infrastruktur daerah yang adil dan merata. Keempat, mengembangkan kualitas sumber daya manusia unggulan dan berkelanjutan. Kelima, mengembangkan perekonomian daerah dari kampung sampai ke kota.Keenam, menciptakan pelayanan publik yang berkualitas melalui tata kelola pemerintahan yang baik.

Selain itu, penyusunan RPJMD juga harus selaras dengan Program Unggulan Daerah Kabupaten Tolikara 2025–2029, antara lain, pertama, pembangunan manusia unggulan dengan target menghasilkan 50 doktor, 100 master, 1.000 sarjana, serta menjalankan program 1.000 Hari Kehidupan (HPK) dan pemberian makan bergizi bagi anak-anak serta ibu hamil/menyusui.

Bupati Willem Wandik, Sos didampingi Wakil Bupati Yotam Wonda, SH.,M.Si dan Sekda Yosua Noak Douw, S.Sos M,Si.,MA saat berfoto bersama usai pelaksanaan pembukaan Musrenbang di Karubaga, Kamis (14/8)

Kedua, pembukaan isolasi daerah melalui pembangunan jalan, transportasi sungai, dan transportasi udara. Ketiga, pembangunan Tolikara aman dan damai melalui kerukunan antar warga, tokoh adat, tokoh agama, dan pemimpin politik. Keempat, pengembangan komoditas unggulan daerah disektor pertanian, perkebunan, peternakan, sumber daya lokal, dan modernisasi teknologi.

Baca Juga :  Perayaan HUT Kota Wamena ke 68 Ditandai dengan Ibadah Syukur

Kelima, pembangunan kawasan pemerintahan terpadu yang dilengkapi fasilitas teknologi informasi untuk pelayanan publik.

Willem Wandik juga menyinggung tentang sejumlah program nasional yang menjadi perhatian utama dalam pembangunan daerah kabupaten Tolikara, diantaranya Koperasi Merah Putih dan program perumahan rakyat. “Sebagai pemimpin daerah dan juga sebagai bagian dari elemen rakyat di Tolikara, kami mengajak kita semua untuk bersyukur dan menaruh kebanggaan karena Kabupaten Tolikara telah mencatatkan capaian tertinggi se-Provinsi Papua Pegunungan, dalam pendaftaran Koperasi Kampung Merah Putih, dengan total 37 koperasi resmi yang terdaftar di hadapan notaris” ucapnya.

“Kita juga patut mencatat bahwa Pemda Tolikara mendapatkan keistimewaan sebagai kabupaten pertama di Papua Pegunungan, yang mendapatkan atensi kunjungan kerja dari Dirjen Perumahan Perdesaan, Kementerian Perumahan Republik Indonesia. Kunjungan ini, kita manfaatkan sebaik-baiknya dengan memutuskan, untuk mengimplementasikan Pendekatan Local Wisdom dalam pembangunan perumahan rakyat, yakni model perumahan komunal berbasis kebiasaan/adat Suku Dani,” jelasnya.

Baca Juga :  Pj Bupati Puncak Jaya Bantah Pengungsi Kelaparan

Beberapa poin penting lainnya yang disampaikan bupati saat membuka Musrenbang RPJMD adalah membangun kerja sama penerbangan perintis dengan sejumlah maskapai, kerja sama pengembangan SDM dengan Universitas Cenderawasih (Uncen) dan kerja sama tata kelola lingkungan dengan Universitas Papua (Unipa), revitalisasi bukit doa disejumlah distrik, menjaga daya beli masyarakat di tengah inflasi tinggi, pengembangan pangan lokal dan sinergi program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Selain itu, ia juga menyampaikan sejumlah arahan kepada setiap OPD terutama menjaga konsistensi dalam penyusunan RPJMD sesuai prosedur hukum dan teknis yang berlaku. Ia meminta agar tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan dilobatkan dalam proses perencanaan untuk memastikan pembangunan sesuai aspirasi lokal. Hendaknya anggaran dikelola secara efisien, transparan, dan akuntabel demi mendukung keberhasilan RPJMD Pemda Tolikara 2025 – 2029.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya