Sunday, November 24, 2024
33.7 C
Jayapura

Freeport Berikan Bantuan 20.000 Bibit untuk Cagar Alam Pegunungan Cycloops

JAYAPURA-PT Freeport Indonesia (PTFI) mendukung Pemerintah Provinsi Papua dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dalam Program Penyelamatan Cagar Alam Pegunungan Cycloops melalui gerakan penanaman 66.666 ribu bibit bambu atau sepanjang 78 km batas penyanggah (buffer zone) sebagai tanda batas Cagar Pegunungan Cycloops.

Vice President Environmental PTFI, Gesang Setyadi mengatakan, tujuan dari kegiatan penanaman bambu ini adalah menyelamatkan Cagar Alam Pegunungan Cycloops dari gangguan dan kerusakan yang mengakibatkan degradasi dan deforestasi, menyediakan batas di alam yang jelas kepada masyarakat untuk membedakan ruang yang masuk Cagar Alam Pegunungan Cycloops dan yang bukan, serta mencegah terjadinya longsor dan banjir yang dapat mengancam wilayah Kabupaten Jayapura.

Baca Juga :  Pemprov Papua Ajak Media Massa Berpartisipasi Semarakan HUT ke-79 RI

“Bantuan bibit bambu yang kami berikan adalah jenis bambu petung atau dikenal dengan nama Dendrocalamus asper. Jenis bambu ini memiliki ukuran lingkar batang yang besar dapat mencapai tinggi 20 m dengan panjang ruas 40-50 cm dan garis tengahnya dapat mencapai 20 cm.

Manfaat bambu petung sangat banyak terutama dapat digunakan sebagai bahan bangunan dan kayu struktural untuk konstruksi pelbagai bangunan, tiang rumah, jembatan dan titian karena ukurannya yang tebal, kuat dan awet. Bambu ini kami datangkan dari Yogyakarta” kata Gesang Setyadi saat menyerahkan bantuan bibit pohon bambu di Kawasan penyangga Buper Waena, Kamis (16/11).

JAYAPURA-PT Freeport Indonesia (PTFI) mendukung Pemerintah Provinsi Papua dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dalam Program Penyelamatan Cagar Alam Pegunungan Cycloops melalui gerakan penanaman 66.666 ribu bibit bambu atau sepanjang 78 km batas penyanggah (buffer zone) sebagai tanda batas Cagar Pegunungan Cycloops.

Vice President Environmental PTFI, Gesang Setyadi mengatakan, tujuan dari kegiatan penanaman bambu ini adalah menyelamatkan Cagar Alam Pegunungan Cycloops dari gangguan dan kerusakan yang mengakibatkan degradasi dan deforestasi, menyediakan batas di alam yang jelas kepada masyarakat untuk membedakan ruang yang masuk Cagar Alam Pegunungan Cycloops dan yang bukan, serta mencegah terjadinya longsor dan banjir yang dapat mengancam wilayah Kabupaten Jayapura.

Baca Juga :  NIK Menjadi Persoalan Data Cakupan Vaksinasi di Papua

“Bantuan bibit bambu yang kami berikan adalah jenis bambu petung atau dikenal dengan nama Dendrocalamus asper. Jenis bambu ini memiliki ukuran lingkar batang yang besar dapat mencapai tinggi 20 m dengan panjang ruas 40-50 cm dan garis tengahnya dapat mencapai 20 cm.

Manfaat bambu petung sangat banyak terutama dapat digunakan sebagai bahan bangunan dan kayu struktural untuk konstruksi pelbagai bangunan, tiang rumah, jembatan dan titian karena ukurannya yang tebal, kuat dan awet. Bambu ini kami datangkan dari Yogyakarta” kata Gesang Setyadi saat menyerahkan bantuan bibit pohon bambu di Kawasan penyangga Buper Waena, Kamis (16/11).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya