“Tolikara bertumbuh dan berkembang karena Injil. Di penghujung masa kepemimpinan kami, saya bersama wakil bupati mengajak seluruh masyarakat untuk bertobat dan mengalami pemulihan total demi masa depan Tolikara yang lebih maju, damai, dan sejahtera,” ujar Bupati Willem Wandik.
Ia juga menyoroti pentingnya kesatuan dan legalitas dalam keluarga. Bupati mendorong pasangan suami istri yang belum menikah secara resmi untuk segera mendaftarkan diri melalui TP-PKK dan dinas terkait guna mengikuti program pernikahan massal yang difasilitasi pemerintah daerah.
“Jika keluarga tidak bersatu, maka damai sejahtera Allah tidak akan hadir secara utuh. Keluarga yang kuat akan melahirkan masyarakat dan daerah yang kuat,” tambahnya. Menutup sambutannya, Bupati berharap semangat Natal tidak berhenti pada seremoni semata, melainkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari keluarga dan lingkungan sekitar.
Ia mengibaratkan terang Kristus sebagai nyala lilin yang akan menerangi Tolikara melalui keluarga-keluarga yang diberkati. Perayaan Natal Gabungan ini tidak hanya menjadi ajang kebersamaan lintas institusi, tetapi juga menjadi panggilan iman untuk perubahan hati, penguatan nilai kasih, persatuan, dan damai sejahtera di Kabupaten Tolikara.
Sementara itu, Ketua Panitia Natal Gabungan, Ny. Elizabeth Yulanda Flassy Wandik, SE, MM, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Tolikara Nomor 188.4/188 Tahun 2025. Ia menjelaskan bahwa Natal Gabungan merupakan agenda rutin pemerintah daerah sebagai wujud kebersamaan dan pelayanan kepada masyarakat.
Sebagai bentuk kasih dan penghormatan kepada para orang tua, panitia juga membagikan bingkisan Natal kepada seluruh orang tua yang hadir. Bingkisan tersebut merupakan hasil sumbangsih dan partisipasi para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tolikara. (Diskomdigi Tolikara)
“Tolikara bertumbuh dan berkembang karena Injil. Di penghujung masa kepemimpinan kami, saya bersama wakil bupati mengajak seluruh masyarakat untuk bertobat dan mengalami pemulihan total demi masa depan Tolikara yang lebih maju, damai, dan sejahtera,” ujar Bupati Willem Wandik.
Ia juga menyoroti pentingnya kesatuan dan legalitas dalam keluarga. Bupati mendorong pasangan suami istri yang belum menikah secara resmi untuk segera mendaftarkan diri melalui TP-PKK dan dinas terkait guna mengikuti program pernikahan massal yang difasilitasi pemerintah daerah.
“Jika keluarga tidak bersatu, maka damai sejahtera Allah tidak akan hadir secara utuh. Keluarga yang kuat akan melahirkan masyarakat dan daerah yang kuat,” tambahnya. Menutup sambutannya, Bupati berharap semangat Natal tidak berhenti pada seremoni semata, melainkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari keluarga dan lingkungan sekitar.
Ia mengibaratkan terang Kristus sebagai nyala lilin yang akan menerangi Tolikara melalui keluarga-keluarga yang diberkati. Perayaan Natal Gabungan ini tidak hanya menjadi ajang kebersamaan lintas institusi, tetapi juga menjadi panggilan iman untuk perubahan hati, penguatan nilai kasih, persatuan, dan damai sejahtera di Kabupaten Tolikara.
Sementara itu, Ketua Panitia Natal Gabungan, Ny. Elizabeth Yulanda Flassy Wandik, SE, MM, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Tolikara Nomor 188.4/188 Tahun 2025. Ia menjelaskan bahwa Natal Gabungan merupakan agenda rutin pemerintah daerah sebagai wujud kebersamaan dan pelayanan kepada masyarakat.
Sebagai bentuk kasih dan penghormatan kepada para orang tua, panitia juga membagikan bingkisan Natal kepada seluruh orang tua yang hadir. Bingkisan tersebut merupakan hasil sumbangsih dan partisipasi para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tolikara. (Diskomdigi Tolikara)