JAYAPURA-Status pandemi telah berubah jadi endemi. Kota Jayapura menyesuaikan perubahan tersebut. Di Kota Jayapura sendiri indeks penyebaran kasus Covid-19 terus turun dari hari ke hari. Hingga saat ini informasi terkini yang dikeluarkan Satgas Covid-19 terdapat 237 kasus.
Kadis Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan turunnya kasus dibarengi dengan sedikitnya pasien covid yang dirawat di tempat isolasi terpusat (Isoter) di LPMP. “Dari menurunnya kasus, pemanfaatan LPMP juga mulai berkurang. Saat ini hanya terdapat empat pasien di LPMP,” ujarnya.
Menurutnya, kebanyakan pasien memilih untuk isolasi mandiri. “Kalau isolasi mandiri di rumah paling melakukan konsultasi dengan dokternya secara online, padahal akan jauh lebih terawasi jika dirawat di LPMP, karena memang ada tenaga dokter dan perawat yang memang ditempatkan di situ,” ujarnya.
Pihaknya menambahkan, jika melakukan perawatan di LPMP, maka obat-obatan akan diperoleh secara gratis. “Karena diberikan oleh pusat, jadi memang diback up mereka, sehingga gratis,” ujarnya.
Awalnya terdapat tiga dokter yang ditempatkan khusus untuk pasien LPMP, namun karena angka rawat inap menurun, maka tenaga kesehatan disana pun dikurangi. Bahkan pihaknya juga berencana untuk menutup LPMP. “Nanti akan kita tutup karena pasiennya sudah tidak ada, rata-rata maunya isoman, tapi ini masih kita koordinasikan dengan pak wakil,” ujarnya.
Saat dikonfirmasi, Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. Rustan Saru membenarkan perihal tersebut. “Dari evaluasi kemarin wali kota menyampaikan untuk penutupan kembali jika memang sudah tidak digunakan lagi. Ya kalau memang sudah tidak dibutuhkan lagi, maka akan ditutup oleh pak wali kota,” ujarnya.
Sementara ini masih terus dibuka karena masih dibutuhkan dan masih ada pasien. Diketahui MoU Pemkot bersama LPMP sebenarnya sudah berakhir sejak 28 Februari tapi masih diperpanjang hingga saat ini. (Rhy/tri)